Selingga.com (01/05) Dabo. Meski Ramadan kali ini bersamaan dengan wabah Corona, namun Pemkab Lingga tetap melaksanakan Safari Ramadan seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, Safari Ramadan yang digelar sedikit berbeda dari biasanya, namun bantuan bahan pokok masih tetap diberikan oleh Pemkab Lingga.
“Di bulan suci Ramadan ini, kita masih dapat berbagi dalam rangka Safari Ramadan. Untuk Safari Ramadan di tahun 1441 H atau tahun 2020 ini, bersamaan dengan wabah Covid-19, kita tetap melaksanakan Safari Ramadan, caranya kita hanya membagikan bahan pokok. Kalau dulu, setelah kita shalat Asar di masjid di desa-desa, kita melakukan tausiah sambil menunggu waktu berbuka bersama. Namun kali ini, membagikan bahan pokok yang kita perbanyak. Karena dari wabah Corona ini, banyak yang terdampak. Pihak yang terdampak yang dapat kita bagi. Kita bagikan kepada yang berhak untuk menerimanya. Namun, kita tetap berkoordinasi dengan desa, kelurahan, atau kecamatan yang kita kunjungi. Kita juga bekerja sama dengan pihak Kesra dan Baznas untuk beberapa titik yang harus kita kunjungi,” kata Wakil Bupati Lingga, M. Nizar saat ditemui usai pembagian bahan pokok di Gedung Sapta Pesona, Kelurahan Dabo, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga pada Jumat (01/05) tadi.
Nizar yang saat itu didampingi oleh Plt. Camat Singkep, Agustiar dan Lurah Dabo, Ima Rosida, juga menambahkan kalau meskipun keterbatasan tempat dan waktu, namun mereka tidak mengubah tempat-tempat yang menjadi titik kunjungan sebagaimana pada awal kepemimpinan mereka.
“Karena keterbatasan tempat dan waktu, Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga tidak mengubah tempat yang harus kita kunjungi. Alhamdulillah untuk hari ini bertahap seperti di awal-awal kita menjabat sebagai pimpinan daerah, seluruh desa yang ada di Kabupaten Lingga tetap kita kunjungi dengan memberikan bantuan bahan pokok ini,” tambah M. Nizar.
Wakil Bupati Lingga ini juga mengatakan kalau untuk daerah yang belum tersentuh, pihaknya mengimbau agar OPD-OPD yang ada untuk membantu pembagian bahan pokkk tersebut.
“Kalau kepala daerah, baik itu bupati, wakil bupati, maupun sekda di dalamnya, ada 18 titik dengan 30 paket bahan pokok yang diberikan, ditambah Baznas, termasuk anak yatim. Sisanya untuk bahan pokok buat desa-desa yang belum tersentuh. Kita mengimbau kepada OPD-OPD untuk mengisi desa-desa yang belum tersentuh untuk bantuan bahan pokok. Apalagi di tengah Corona ini, masyarakat kita memang sangat membutuhkan itu,” kata Wakil Bupati Lingga ini.
Namun yang menariknya, pembagian bahan pokok kali ini, beras yang diberikan merupakan hasil dari sawah yang ada di Desa Panggak Darat. Selain itu, bantuan sabun juga merupakan produk lokal yang dihasilkan dari Desa Duara.
“Hari ini yang dapat kita berikan kepada masyarakat berupa beras yang asli ditanam oleh petani kita dari Desa Panggak Darat yang panennya sudah puluhan ton. Kebetulan hari ini kita memberikan bantuan beras yang saya serahkan langsung bersama kawan-kawan dari Kesra dan Baznas, itu salah satunya beras dari Panggak Darat. Kemudian berupa sabun dari limbah sagu untuk sabun cuci tangan atau cuci piring,” jelas M. Nizar.
Untuk sabun, Nizar mengatakan kalau hasil produksi sabun lokal tersebut sudah dipatenkan, dan untuk produksinya akan dianggarkan melalui APBDes Duara.
“Sabun itu dari anak kita Lingga yang diambil dari kegiatan TTG tahun 2018 lalu. Kemudian juga sudah diambil hak patennya oleh Desa Duara. Kebetulan yang punya inovasi ini dekat dengan seorang Kepala Desa Duara dan desa tersebut sanggup menganggarkan di APBDes mereka untuk dijadikan salah satu inovasi dari desa mereka sebagai produk unggulan dari desa tersebut. Tentunya di produk lokal yang lainnya juga kita harapkan bisa muncul, seperti minyak goreng dari Desa Resang, kemudian air minum dalam kemasan, juga beberapa produk lokal dari desa lainnya yang perlu perhatian dari pemerintah daerah ataupun pihak kecamatan dan desa nantinya,” terang Wakil Bupati Lingga ini. (Im).