Selingga.com Dabo (13/01). Demi mendatangkan tenaga Dokter Spesialis,dr. Ignasius Luti hapuskan program yang bersifat seremonial pada Dinas Kesehatan Lingga. Hal tersebut secara tidak langsung menjawab kevakuman akan adanya tenaga Dokter Spesialis akhir-akhir ini di Kabupaten Lingga.
Tidak adanya tenaga dokter spesialis beberapa waktu yang lalu mengharuskan beberapa pasien dari Lingga harus merujuk kerumah sakit provinsi.
” Mudah-mudahan pada hari Jum’at (15/01) nanti,dokter spesialis kita datang 3 orang. Dokter spesialis Kebidanan dan Dokter spesialis anak. Untuk itu,program yang lain ada yang kita kurangi,karena keberadaan dokter spesialis ini sangat penting. Untuk program yang sifatnya seremonial kita hapuskan. Kita berupaya dokter spesialis Kebidanan itu ada 2 orang. Untuk Daik 1 orang,untuk Dabo 1 orang. Kalau yang lainnya,karena anggaran kita kurang,hanya 1 orang untuk tugas 3 hari di Dabo dan 3 hari di Daik. Yang paling mantap itu kalau 12 orang atau 20 orang. Jadi untuk Dabo 6 orang,untuk Daik 6 orang minimalnya. Karena kemampuan kita terbatas,ya cuma 2 orang saja. Tetapi nanti nya selain 2 orang ini,akan ditambah dokter spesialis Bedah, dokter spesialis Penyakit Dalam yang kalau tidak ada halangannya pada awal bulan Februari 2016 nanti datang untuk masa tugas selama 6 bulan. Kedepannya kemudian untuk penambahan Dokter Spesialis Anestesi (bius) dan dokter spesialis Kebidanan ditambah 1 orang lagi. Jadi nantinya untuk dokter spesialis Kebidanan nantinya ada 2 orang.”Papar dr. Igniatus Luti kepada pihak media pada Rabu (13/01) di Dabo.
Kadinkes Lingga ini juga menyoroti keberadaan mobil ambulan yang ada, hanya bersifat evakuasi pasien saja.
” Yang namanya mobil ambulance itukan harus ada perlengkapan medis didalamnya. Harus ada tindakan operasi didalamnya,harus ada alat kejut jantung,tempat cuci tangan,alat-alat obat,lampu-lampu dan kelengkapan lainnya. Di Kabupaten Lingga,ambulance itu tidak berfungsi sebagai ambulance. Ambulance kita yabg ada ini,fungsinya hanya untuk evakuasi memindahkan pasien secepat mungkin. Karena memang kita tidak pernah melakukan tindakkan medis didalam mobil ambukance tersebut. Paling hebat yang ada hanya ganti infus saja. Kalau hanya ganti infus saja,mobil biasa pun bisa. Dan itu bukan tindakan,karena sebelum masuk ambulance,pasien memang sudah diinfus.Didalam ambulance,paling-paling hanya ganti infus.”Papar dr. Luti.(Im)
