Selingga.com (31/05) Dabo. Terkait adanya salah seorang warga Dabo Singkep, berinisial “S” (53) yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 dalam press release Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam, pada tanggal 30 Mei 2020 tadi, Bupati Lingga, Alias Wello, mengatakan kalau pihaknya hanya akan meluruskan sedikit data yang ada, agar lebih detail lagi. Hal tersebut dikatakan Alias Wello, setelah menggelar rakor percepatan penanganan Covid-19 untuk wilayah Lingga, di Gedung Nasional, Dabo, Kabupaten Lingga, pada Minggu (31/05) tadi.
“Ya, sekarang itukan sudah dirilis. Apa adanya, sudah dibaca orang juga. Kitakan hanya meluruskan datanya. Kemudian kita membuat yang lebih detail dan rinci lagi. Tim sudah bekerja. Kita selama inikan, belum ada laporan kalau ada yang terkena (positif Covid-red). Baru ini, dan kita terkejut, dimana sebetulnya,” kata Alias Wello.
Alias Wello juga menambahkan, kalau dari hasil rekam medis yang ada sebelumnya, hasilnya memang negatif.
“Hasil rekam medis kita memang betul-betul negatif. Jadi, banyak kemungkinan-kemungkinan, dia kena dimana. Karena kalau kena, itukan cepat sekali penularannya,” kata Alias Wello, kepada pihak media.
Namun Bupati Lingga ini mengatakan, kalau Tim Gugus Tugas Covid-19 Lingga, telah melakukan upaya penyisiran dan akan mendatangkan tim dari Provinsi Kepri.
“Kita terus melakukan upaya-upaya sekarang ini. Kita sisir, lingkungan terdekat dimana. Tadi 70 lebih orang kita rapid tes. Besok ada lagi tim dari provinsi yang akan datang. Besok rencananya akan dilakukan rapid tes sebanyak 100 orang. Berarti kita cepat respon terhadap masalah ini,” kata Alias Wello.
Bupati Lingga ini juga membantah ketika disinggung oleh pihak media, terkait sulitnya akses untuk mendapatkan informasi terhadap permasalahan tersebut.
“Tidak ada hal yang ditutupi dengan masalah ini. Cuma kita tidak boleh salah dalam membagikan pers rilis. Tetapi Prosesnyakan ada, protapnya ada. Tadi malampun (Sabtu malam, 30/05), rapat sampai larut malam dan masih kita lanjutkan lagi. Masih juga tim kesehatan itu, membuat kesimpulan. Selesai tidak selesai, jam 12 malam saya dapat update terakhir, namun itu belum final. Baru pagi tadi (Minggu, 31/05) kita dapat finalisasinya. Jangan ada multitafsir nantinya. Jadi, untuk akses informasi, jangan ragu, tinggal tanyakan ke humas. Cuma ada hal-hal yang tidak bisa kita jelaskan secara instan, karena masalah ini sangat sensitif. Jadi kita tidak pernah menutup akses, silahkan. Malahan kita terbantu dengan kawan-kawan media,” jelas Alis Wello.
Sementara itu, Direktur RSUD Dabo, dr Bukit Gultom, ketika disinggung terkait dengan ketersediaan alat dalam penanganan Covid-19, mengatakan kalau sebelumnya pihaknya telah melaporkan kepada pihak Dinas Kesehatan Provinsi Kepri dan juga Kementerian Kesehatan.
“Peralatan kita, harus ada Cartridge namanya, dan sudah kita laporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Kepri. Itu juga sudah diusulkan ke Kementerian Kesehatan, supaya alat yang ada di rumah sakit, yaitu TCM (Tes Cepat Molekuler) itu, supaya terinstal untuk pengesahan Covid-19. Dari usulan ke Dinas Kesehatan Provinsi Kepri dan Kementerian Kesehatan, untuk Lingga, setelah Rumah Sakit Raja Aumad Tabib, kemudian Rumah Sakit Embung Fatimah, Karimun, kemudian baru kita Lingga yang nantinya menjadi prioritas Dinas Kesehatan Provinsi Kepri,” kata dr. Bukit.
Selain itu, dr. Bukit juga menambahkan, kalau pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan pihak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam.
“Jadi upaya kita, kita mencoba menjalin komunikasi dengan BTKLPP, yang mana pengesahan Swab itu, pengambilan samplenya pada kita, pengirimannya ke BTKLPP di Batam,” tambah dr. Bukit. (Im).