SDN 007 Singkep Minta Pembelajaran Secara Tatap Muka bagi Siswa yang Masih Kurang Memahami Pelajaran

Lingga365 Views
banner 468x60

Selingga.com (03/02) Dabo. Melalui surat edaran Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga, terhitung mulai tanggal 01 Maret 2022 tadi untuk wilayah Kecamatan Singkep proses belajar mengajar dilakukan secara daring atau Belajar Dari Rumah (BDR) bagi peserta didik tingkat TK, SD, dan SMP sederajat. Terkait hal tersebut anggota Komisi III DPRD Kabupaten Lingga, Yanuar melakukan kunjungan ke SDN 007 Singkep yang berada di Dabo pada Selasa (01/03) tadi. Dalam kunjungannya saat itu, Yanuar juga menggelar diskusi dengan pihak majelis guru SDN 007 Singkep terkait dengan pemberlakuan daring saat ini. Yanuar mengatakan pihak sekolah masih memerlukan proses belajar secara tatap muka agar peserta didik mampu untuk lebih mengerti pelajaran yang diberikan.

“Dari pihak sekolah mengeluhkan sekali dengan proses daring ini. Banyak anak kita yang terlambat dalam proses menangkap daya belajarnya. Jadi perlu tatap muka supaya adanya interaksi terjadi pada proses pembelajaran dan anak mampu mencerna dan memahami proses belajar tersebut,” kata Yanuar.

Yanuar juga mengatakan kalau pihak sekolah juga meminta adanya kebijakan bagi peserta didik yang masih kurang agar bisa belajar secara tatap muka.

SDN 007 Singkep Minta Pembelajaran Secara Tatap Muka Bagi Siswa Yang Masih Kurang Memahami Pelajaran

“Hasil dari pertemuan tadi dengan pihak sekolah mengeluhkan supaya ada kebijakan bagaimana anak-anak yang kategorinya kurang dalam proses belajar, yang masih kurang kenal huruf, bacaan, dan lain-lainnya karena proses daring, ada juga wali murid yang tidak mempunyai handphone bisa dimasukkan (anak-anaknya-red) sekolah seperti biasa secara tatap muka. Kemudian anak-anak yang proses belajarnya telambat (memahami-red) juga bisa dipilih oleh pihak sekolah, mana yang siswanya yang perlu ekstra dalam proses belajarnya dengan diberikan tatap muka,” kata Yanuar.

Namun Yanuar mengatakan kalau keinginan tersebut harus dilakukan pengkajian terlebih dahulu.

Baca juga :   Festival Sastra Internasional Gunung Bintan, Ajang Pembelajaran bagi Komunitas Sastra Dilaut

“Kebijakan ini akan kita telaah karena bukan hanya ada satu sekolah ini saja di sini, namun ada belasan sekolah di Singkep ini. Kalau misalnya serempak semua sekolah sama menyatakan sikapnya atau memberikan berita acaranya ke pihak dinas, itu akan kita telaah kembali. Karena kebijakan ini tidak bisa langsung-langsung saja, ada prosesnya,” kata Yanuar.

Sementara itu Kepala SD Negeri 007 Singkep, Salwa Rais mengatakan kalau pihaknya berkeinginan bagi para peserta didik yang masih kurang memahami pelajaran agar bisa melakukan pembelajaran tatap muka.

“Daring ini bukan pertama kali kita lakukan, sudah dari kemarin. Kemudian yang sudah kita lakukan kesiapan guru-guru dengan bahan belajarnya tetap melalui proses belajar dengan mengirimkan bahan. Tadi juga telah kami sampaikan permohonan guru-guru terkait dengan anak-anak yang masih kurang memahami dan kurang menerima pelajaran, kami mengharapkan beberapa anak tersebut bisa datang ke sekolah. Siswa yang tidak bisa saja, belajar (secara tatap muka-red),” kata Salwa.

Sedangkan bagi peserta didik yang tidak memiliki handphone, Salwa mengatakan kalau peserta didik tersebut harus mengambil dan mengantar tugas yang diberikan ke sekolah.

Kepala SD Negeri 007 Singkep, Salwa Rais

“Siswa yang tidak ada handphone, untuk mengirimkan tugas belajarnya, anak tersebut harus mengambil dan mengantar langsung tugas belajarnya ke sekolah. Sekalian kami juga akan menerangkan kepada anak yang bersangkutan,” kata Salwa.

Terakhir, Kepala SD 007 Singkep ini mengatakan kalau yang terbaik dalam proses belajar mengajar adalah dilakukan secara tatap muka.

“Kemarin pernah kita lakukan yang satu kelasnya ada 3 orang anak yang bermasalah terkait dalam menghadapi mata pelajaran tertentu dan kami memberikan waktu 1 jam bagi anak yang bersangkutan untuk bertanya terkait hal-hal kita berikan kepadanya. Karena kalau pakai handphone, kan anak-anak tidak punya. Tidak semua anak-anak harus punya handphone. Hal yang terbaik kita lakukan proses belajar mengajar itu bersama anak,” kata Salwa.

Baca juga :   Tamadun,Jusuf Kalla ke Lingga
SDN 007 Singkep Minta Pembelajaran Secara Tatap Muka Bagi Siswa Yang Masih Kurang Memahami Pelajaran

Seperti diketahui saat ini tercatat sebanyak 36 warga Kabupaten Lingga yang terpapar Covid-19. Untuk wilayah Kecamatan Singkep dan Senayang telah berada di zona merah. Kecamatan Singkep Pesisir, Kecamatan Selayar, dan Kecamatan Lingga masih di zona kuning. Untuk Kecamatan Singkep sendiri ditemukan sebanyak 20 kasus. (Im).

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *