Selingga.com (30/11) Dabo. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lingga sebelumnya telah menggelar kegiatan Pelatihan Pembuatan Tudong Manto bagi Tenaga Kerja Mandiri Gelombang ke-2 Tahun 2022. Kegiatan yang digelar bekerja sama dengan Dekranasda Kabupaten Lingga tersebut juga telah ditutup secara resmi pada Rabu (30/11) tadi di Gedung PSMTI Dabo Singkep, Kabupaten Lingga. Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lingga, Sabirin usai acara penutupan hari itu mengatakan kalau pihaknya merencanakan akan menganggarkan kegiatan serupa dengan harapan target sebanyak 100 pengrajin tudung manto dari Bupati Lingga bisa tercapai pada tahun depan nanti.
“Insya Allah tahun depan kami sudah menganggarkan dan bekerja sama dengan Dekranasda Lingga, mulai dari APBD murni sampai dengan APBD Perubahan, kami akan tetap menganggarkan agar target 100 pengrajin tudung manto seperti juga harapan Bupati Lingga, ini harus tercapai,” kata Sabirin.
Sedangkan realisasi sampai tahun ini, Sabirin mengatakan baru tercapai sebanyak 50 pengrajin tudong manto di Kabupaten Lingga.
“Total keseluruhan, sebelumnya ada 10 orang, kemudian yang saat ini 15 orang, serta sebelumnya sudah ada 25 orang, jadi keseluruhannya ada 50 orang sampai saat ini. Untuk 2023, tepatnya pada Hari Jadi ke-20 Kabupaten Lingga, nantinya untuk target, 100 orang,” kata Sabirin.
Sementara itu, Erna Safitri (19), salah seorang peserta termuda pada jalannya kegiatan Pelatihan Pembuatan Tudong Manto bagi Tenaga Kerja Mandiri Gelombang ke-2 Tahun 2022, mengaku sangat senang bisa mengikuti jalannya pelatihan yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lingga yang bekerja sama dengan pihak Dekranasda Lingga tersebut.
“Cari pengalaman, penasaran sama tudong manto. Selama mengikuti pelatihan ini, senang, seru, jumpa dengan mentor, kawan-kawan,” kata Erna Safitri yang mengaku masih ingin mencoba pelatihan kembali.
Erna Safitri yang baru lulus 2 tahun dari sekolah tingkat atas ini mengakui kalau ada beberapa kesulitan yang dialami selama mengikuti pelatihan pembuatan tudung manto tersebut.
“Ada, seperti menyekat, membuat oyah. Kalau saya menyelesaikannya selama 16 hari,” kata Erna Safitri. (Im).