Selingga.com (29/11) Dabo. DPRD Kabupaten Lingga melalui Pansus PDAM turun meninjau langsung keadaan Perumda Air Minum Tirta Lingga pada Selasa (28/11) tadi. Anggota Pansus PDAM yang terdiri dari Yanuar, Said Trizwanda, Alpio Diaz, dan juga turut hadir anggota di luar Pansus, yakni Simarito, itu terkait dengan beberapa keluhan masyarakat terhadap suplai air bersih yang ada. Usai meninjau keadaan di lapangan hari itu, Yanuar yang didampingi oleh rekannya, Said Trizwanda mengatakan kalau sebelumnya pihaknya telah melakukan proses pembuatan Perda terkait permasalahan PDAM ini.
“Kami dari anggota DPRD Lingga, khususnya dari Pansus PDAM baru saja melakukan proses pembuatan Perda dan hari ini kami sudah melakukan studi banding di wilayah PDAM dan hari ini kami bersama tim turun langsung di PDAM untuk meninjau apa yang menjadi persoalan yang ada di PDAM ini,” kata Yanuar.
Selain musim kemarau yang menjadi salah satu faktor tidak maksimalnya suplai air kepada masyarakat, Yanuar juga mengatakan kalau kendala saat ini terkait juga dengan keberadaan perpipaan yang ada. Banyak pipa yang bocor dan dilakukan perbaikan. Selain itu, untuk tahun 2024 akan dibangun pipa yang baru.
“Hari ini dengan melihat proses yang ada, mulai dari pengaduan tentang proses yang dinilai kurang maksimal, tetapi masyarakat mungkin banyak yang tidak mengetahui apa yang menjadi persoalannya. Dari turun langsung ini, persoalan pertamanya adalah bagaimana pendistribusian air dengan kondisi alam yang saat itu masih kemarau dan hari ini telah membaik, kemudian dari proses perpipaan yang keberadaannya sejak 1972 belum ada diganti hingga saat ini,” papar Yanuar.
Yanuar menjelaskan kalau pemerintah daerah bersama beberapa pihak terkait lainnya telah juga melakukan perbaikan.
“Namun pemerintah daerah, khususnya Bupati Lingga yang bekerja sama dengan pihak PDAM, legislatif, BPPW Kepri,BWS Sumatera IV melalui dana APBN dan APBD, mudahan-mudahan 2024 nanti bisa terjawab. Tahun 2023 ini juga pihak BWS serta pemerintah daerah telah membangun dalam proses perbaikan-perbaikan terkait PDAM itu sendiri,” kata Yanuar.
Yanuar berharap 2024 nanti kekurangan yang ada bisa teratasi.
“Kami turun langsung ke lapangan ini, mudah-mudahan persoalan-persoalan yang ada bisa diselesaikan nantinya pada 2024 oleh pemerintah daerah melalui PDAM dengan dana APBD ataupun APBN. Mudah-mudahan ke depannya PDAM mampu memberikan pelayanan yang lebih maksimal lagi,” tambah Yanuar.
Selain itu, Yanuar mengatakan kalau saat ini pihak PDAM membutuhkan penyertaan modal. Untuk itu juga diperlukan Perda terkait penyertaan modal ini dan diusahakan akan diselesaikan pada tahun ini. Untuk 2024 dan 2025 nanti, pemerintah sudah boleh untuk penyertaan modal. Yanuar menambahkan kalau sejauh ini penyertaan modal yang ada adalah sebatas dalam bentuk aset. Sedangkan untuk jumlah pelanggan saat ini sudah mencapai angka sekitar enam ribu pelanggan. Selain itu Yanuar mengingatkan untuk selalu melestarikan alam yang ada. (Im).
