Selingga.com (12/05) Dabo.Terkait pemberitaan tentang keluhan salah seorang warga Dabo Singkep Said Zainal Abidin,warga Sungai Lumpur tentang minimnya pelayanan dan fasilitas yang ada di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Dabo yang dinilai juga belum maksimal dan profesional ketika membawa Ibu nya berobat kesana. Pada pihak media pada Minggu (08/05) yang lalu,lelaki besar tinggi ini mengatakan kalau ibu nya yang mengantongi ASKES dan BPJS tersebut,tidak mendapat kan kamar,dengan alasan semua kamar sudah penuh .Namun puncak kemarahan Said Zainal Abidin memuncak sampai keubun-ubun,takkala dirinya mendapati adanya 2 buah kamar VIP yang masih kosong ketika di lakukan pengecekan oleh nya.
Namun kemarahan om Pinal,sapaan sehari-hari Said Zainal Abidin yang hampir meledak tersebut di tanggapi dengan bijaksana oleh pihak RSUD Dabo melalui Kasi (Kepala Seksi) Yanmed (Pelayanan Medis) nya dr Asri,ketika ditemui di RSUD Dabo pada Rabu (11/05) tadi.
” Ibu nya Pak Pinal ini masuknya dengan sakit kepala. Namun sakit kepala ini bukan sakit kepala biasa. Tetapi setelah pihak dokter memberikan Anamesis,melakukan pemeriksaan,jadi si Ibu ini hypertensi emergency. Ini biasanya diatas rata-rata,170. Kemudian ditambah dengan adanya sesak napas. Itu lah kenapa riwayat jantung,kita merujuk nya. Namun telah diberikan terapi jantung oleh dr.Abdaloen,sehingga tidak perlu pasien kita rujuk lagi. Pada saat itu pasien sudah clear,tidak ada lagi rujuk kan. Dan selama itu,petugas kita termasuk Kepala Ruangan kelas I juga telah berkoordinasi dengan baik,termasuk dengan keluarga pasien.”Ini Pak,kamar kita lagi penuh. Bapak mendapatkan antrian nomor sekian.”Karena sebelum Ibu ini (Ibu Pinal),ada pasien juga yang sudah masuk,dan meminta juga di klas I. Jadi jangan ada bahasa juga dari Pak Pinal,karena sakit kepala harus dirujuk,tidak. Tentunya sakit kepala itu datang nya dengan lemas hypertensy emergency. Ditambah lagi dengan riwayatnya yang ada asma,ada juga penyakit jantung yang menyertainya. Sekarang pasien sudah mulai baik.”Kata dr.Asri.
dr.Asri pun menambahkan kalau terhadap pasien-pasien steril, mereka membutuhkan waktu setidak nya 3 hari untuk mensteril kan kamar-kamar bekas pasien sebelum ditempati oleh pasien baru.
” Kalau untuk pasien-pasien steril ini,kita ada indikasi-indikaai nya.Contohnya seperti batuk yang bercampur darah. Tidak mungkin pasien harus masuk kesini. Karena dia memakai formalin tablet,minimal nya tiga hari. Karena itulah yang ada pak. Kalau bahasa yang canggih itu,sebentar saja. Ada bahan berbentuk cairan disemprotkan ke sana- sini saja,sudah bisa steril. Namun karena kita keterbatasan dengan anggaran,kita hanya punya formalin tablet,kita sterilkan dulu dengan itu. Itu lah yang memerlukan waktu selama 3 hari.”tambah dr.Asri. (Im).