Selingga.com (08/07) Dabo.Bintang Timur mungkin nama yang melekat didinding kedai kopi di perempatan jalan Pasar Lama Dabo Singkep itu.Namun sebutan “kedai kopi Acun” atau “kedai kopi Aman/Amin” lebih familiar bagi sebagian warga Dabo.Sekilas bangunan tua itu kesannya tidak jauh dari gambaran umum nya kedai kopi yang ada berserak di Dabo atau pun di tempat lain.
Namun kedai kopi “Aman” atau “Acun/Amin” yang telah berdiri puluhan tahun ini bagaikan cermin sebagian wajah dari perjalanan panjang kota yang berbau timah tersebut.Dari sekedar bernostalgia bagi warga Dabo yang berada di luar,sampai perbincangan tingkat tinggi tentang issue daerah,bahkan teori politik yang terkadang berhamburan di meja kopi itu.Unik nya,ada juga sebagian kecil warga,setelah bersilaturrahmi sebentar ke pihak keluarga nya pada 1 Syawal tadi,langsung mengarahkan kendaraan nya ke “kedai kopi Acun/Amin”.
” Ini kedai kopi yang tertua di Dabo,selain juga kedai kopi Atoi dan Melati.Sebelum saya lahir saja,sudah ada.Saya saja sudah 40-an.Jangan kan dalam susanan lebaran sekarang ini,hari-hari biasa saja penuh.Apalagi sekarang,warga seakan menyerbu kedai kopi ini.Dan bagi warga Dabo yang di luar,mereka banyak yang datang kesini.Selain untuk ngopi,juga sebagai ajang nostalgia.Saya saja,lebaran hari pertama,setelah silaturahmi dengan keluarga dan tetangga,langsung lah mangkal di sini.Orang-orang lama pun,disini lah central nya.Dan orang-orang penting Dabo ini pun,sudah terbiasa dengan meja kedai kopi ini.Banyak juga issue-issue yang ada di Kabupaten Lingga ini,baik politik nya yang terkadang dibahas diatas meja kopi ini,sosialnya,ekonomi nya,olahraga dan seniman nya,semuanya terkadang dapat kita dengar di dalam kedai kopi ini.”Kata Agusyanto,pengurus Perpat Kabupaten Lingga ketika dihubungi pada Jum’at (08/07) tadi.(Im).