Selingga.com (05/10) Batam.Sempat heboh beberapa waktu yang lalu,namun seperti nya “virus Zika” tidak menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian warga yang memiliki pasport Indonesia untuk sering berulang mengunjungi Negara bentukan “Rafles” itu.Virus sejenis dari keluarga Flaviviridae dan Genus Flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan mulai diketahui sejak tahun 1950-an di daerah Afrika dan Asia ini pun tidak mampu membuat Para “pekerja ilegal” untuk tetap mengunjungi “Tanah Tumasek” itu hampir setiap minggu nya.Seperti juga yang dituturkan oleh salah satu sumber yang minta tidak dicantumkan identitas diri nya kepada Selingga.com ketika ditemui di Batam pada Rabu (05/10) tadi.
” Kalau saya hampir tiap minggu bang,pergi ke Singapura.Dua hari saya pulang lagi ke Batam.Saya kerja freelance di Sana,dan masuk menggunakan passport pelancong.Memang kalau kita pulang dari Singapore,biasa nya di pelabuhan Harbour Front,kita sudah mendapatkan lembaran kuning.Kalau tidak,didalam fery sudah di bagi-bagi kan.Kemudian kita isi dari identitas,no passport dan segala macam nya.Nanti disitu ada apakah kita di saat itu ada merasakan demam,flu atau gejala-gejala lain nya.Kalau kita merasa baik-baik saja,ya udah.Tetapi pada saat Kita menyerahkan potongan dari lembaran kuning itu,nanti petugas di pelabuhan Batam Centre akan bertanya dan menganjurkan jika 14 hari setelah kita pulang dari Singapura,merasakan gejala-gejala dari salah satu yang tertera di kertas kuning itu,harus segera di periksa.”Kata sumber berita.
Nara sumber yang memanfaatkan passport pelancong untuk bekerja dengan curi-curi ini pun melihat kalau pihak Singapura terlalu berlebihan dalam menyikapi “virus Zika” ini.
” Mungkin antara 1 juga penduduk disana itu,misalkan 1 (satu) orang saja yang sakit terdeteksi dengan virus Zika tadi itu,mereka sudah takut.Karena Negara mereka kan kecil dan akan mudah untuk penyebaran virus itu.Dan pemberitaan nya pun heboh.Disetiap hari nya media massa mereka,radio-radio mereka memberitakan itu-itu saja.Jadi orang yang dengar pun jadi ketakutan.Jadi terlihat seperti benar-benar di tingkat yang mengkhawatirkan.Sebenar nya kan tidak seperti itu kejadian nya.Memang penyakit ini rentan terhadap wanita hamil,dan info nya bisa cacat sampai ke anak nya.”Kata nya memaparkan lagi.
Sumber ini pun menambahkan juga,kalau diri nya tetap mengambil resiko untuk berulang ke Singapura,kalau pun virus Zika ini semakin membahayakan.
” Kalau saya tetap lah bang,berangkat ke Sana.Lagi pula ini lah pekerjaan saya,biar pun ilegal,karena bekerja sembunyi-sembunyi di Singapura dengan menggunakan passport pelancong (turis).Yang jelas nya,saya lebih takut hilang pekerjaan dari pada virus Zika.”Kata nya menambahkan,sambil wanti-wanti untuk tidak dituliskan identitas nya.(Im).