Niko : "Jahat Harus Dikatakan Jahat"

Singkep363 Views
banner 468x60

Selingga.com (27/11) Dabo. Persatuan Jurnalis Lingga (PJL) dalam rangkaian kegiatan Pemuda 13 berupa workshop Karya Tulis Jurnalis yang diadakan pada Sabtu (26/11) tadi di Gedung Wisma Timah,menghadirkan Sekretaris PWI Kepri Saibansah Dardani dan dari AJI ( Aliansi Jurnalis Indonesia ) Kota Batam yang diwakili oleh Komisi Etik nya Nikolas Panama,M.Pd.

Sekretaris PWI Kepri, Saibansah Dardani
Sekretaris PWI Kepri, Saibansah Dardani

Saibansah Dardani,dihadapan para peserta workshop yang terdiri dari pelajar setingkat SLTA Dabo Singkep tersebut,memaparkan bagaimana perjalanan dunia jurnalis di negeri “segantang lada” dari masa Raja Ali Kelana sebelum nya.
Peserta Workshop
Peserta Workshop

” Sejarah Pers di Nusantara,itu tidak bisa dipisahkan dari sejarah Raja Ali Kelana.Sengaja saya buka sejarah Raja Ali Kelana,supaya kita mengenang kembali bahwa dalam sejarah nya merupakan orang hebat,wartawan besar.Raja Ali Kelana itu menerbitkan majalah Kasimam di Temasek (Singapura) tahun 1926.Karena (di Singapura) percetakan nya memang sudah bagus,dan menggunakan arab-Melayu.Pengelola nya semua orang Kepri.Terbit nya majalah Kasimam,ini lah bukti sejarah yang tidak bisa di bantah lagi.Dan saya sampaikan kepada adik-adik (peserta),bahwa mereka sudah punya bakat,karya tulis.Potensi nya sudah ada.Tinggal mau dipakai atau tidak.”Kata Saiban pada sesi pertama kegiatan tersebut.
Peserta workshop dari SMAN 2,Tessa Umma Amalia
Peserta workshop dari SMAN 2,Tessa Umma Amalia

Salah seorang peserta workshop dari SMAN 2,Tessa Umma Amalia (17) kepada Selingga.com diruangan yang sama mengatakan kalau dari kegiatan yang ada,diri nya bisa lebih mengenal lagi dunia jurnalis.
Peserta Workshop
Peserta Workshop

” Kegiatan ini sangat positif sekali buat kami pelajar.Dimana kita di kenalkan dengan dunia jurnalis.Dan di dalam nya kita di tuntun bagaimana menulis yang benar,dan apa itu jurnalis.”Kata Ressa.
Desi Ratna Sari,Guru Bahasa Indonesia SMK Mahardika
Desi Ratna Sari,Guru Bahasa Indonesia SMK Mahardika

Sedang kan Desi Ratna Sari (24),Guru Bahasa Indonesia SMK Mahardika yang turut hadir mendampingi anak didik nya pada saat itu,menyayangkan kalau kegiatan karya tulis tersebut hanya berlangsung 1 hari saja.
” Saya mengajar bahasa Indonesia di SMK Mahardika.Kalau saya suka kegiatan seperti ini.Kebetulan saya waktu kuliah ambil jurusan bahasa.Ini bagus dan bermanfaat untuk anak didik SMA dan sederajat.Supaya bisa termotivasi untuk menulis.Cuma sayang nya kegiatan ini terlalu singkat.Kalau dapat lebih dari 1 hari.”Kata Desi.
Nikolas Panama,M.Pd.
Nikolas Panama,M.Pd.

Selanjutnya pada sesi kedua yang melibatkan pelaku jurnalis,Nikolas Panama yang masih aktif sebagai Pewarta di Perum LKBN Antara itu dalam pemaparan nya menegaskan kalau profesi wartawan,bukan lah untuk mencari status sosial.Dan wartawan dituntut untuk berpikiran yang positif.
” Saya lagi mengajak kawan-kawan wartawan,untuk menjadi wartawan yang benar.Wartawan itu juga bukan untuk mencari status Sosial.Profesi wartawan itu,profesi yang sangat bermanfaat untuk orang banyak.Wartawan tidak akan menghasilkan karya yang baik,kalau pikiran nya negtif.Berpikirlah positif.Nanti fakta yang menjelaskan (orang) ini positif atau negatif. Karena di sekeliling kita,banyak sekali orang yang memiliki kepentingan. Belum tentu pejabat itu kaya,uang nya dari hasil korupsi.Belum tentu pejabat bawa perempuan,itu selingkuhan nya.”Kata Niko.
Lelaki berkacamata yang pernah bergabung di Media Kepri dan Batam Today sebelumnya itu juga mengingatkan kepada awak media yang ada di ruangan tersebut,untuk tidak hanya berpikir kehidupan di dunia saja.
” Wartawan itu bisa mengubah putih menjadi hitam,dan hitam menjadi putih.Tetapi itu lah ciri-ciri wartawan yang tidak benar.Jahat harus dikatakan jahat,orang baik harus dikatakan baik. Tanggung-jawab wartawan itu,dunia-akhirat.Jadi jangan berpikir kehidupan dunia saja,tetapi akhirat juga.Sampai kan lah yang baik-baik.Sampai kan yang tidak benar dengan cara yang baik.Jangan sampai kan yang tidak benar dengan cara yang tidak benar.Karena wartawan itu tidak bertugas untuk memvonis orang,menggiring opini.”Papar Niko yang menspesialiskan diri pada berita investigasi dan konflik tersebut.(Im).

banner 325x300
Baca juga :   Afif Fadilah.ST,Buruh Pabrik yang "Nekat" nyaleg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *