Ibu-ibu perkasa dari Suak Buaya,angkat semen

Lingga713 Views
banner 468x60

Selingga.com (27/01) Posek.Belasan ibu-ibu rumah tangga di desa Suak Buaya pada Minggu (22/01) tadi memenuhi lokasi pelabuhan Desa Suak Buaya Kecamatan Posek.Masing-masing sudah siap dengan kayu penganda dan tali.Tumpukan material berupa semen,triplek,daun jendela dan beberapa bahan bagunan sudah menumpuk di pelabuhan Tanjung Ndai desa Suak Buaya tersebut.
Beberapa dari ibu-ibu yang ada pun memulai aktivitasnya sebagai tenaga buruh lepas untuk mengangkat material bangunan yang ada ke lokasi yang tidak berapa jauh dari pelabuhan,sekitar 300 meter.

Kumpulan ibu-ibu bekerja sebagai buruh lepas di pelabuhan Suak Buaya
Kumpulan ibu-ibu bekerja sebagai buruh lepas di pelabuhan Suak Buaya

Kegiatan ini sudah dilakukan ibu-ibu di Suak Buaya,semejak adanya material berupa semen yang masuk ke desa mereka.Terkadang dari malam sampai subuh baru selesai mengangkut semen yang datang.Sedangkan warga desa yang lelaki pada umumnya nelayan,banyak yang kelaut.Sehingga kaum ibu-ibu mengambil alternatif untuk mengerjakan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh pihak lelaki ini.
” Ini di mulai semenjak semen masuk ke sini bang.Disini yang mengangkat semen,perempuan.Kalau kena malam,malam lah kami mengangkatnya.Terkadang sampai subuh baru siap.Awal nya orang laki-laki yang ngangkat.Tetapi karena sering datang malam kapalnya,sekitar jam 19-20 malam.Air pasang baru kapalnya datang.Dan masa itu,orang laki-laki banyak kelaut,terpaksa lah perempuan yang turun tangan.Kami yang perempuan minta untuk mengangkut semen ini.Kami yang minta.Apalagi orang perempuan tidak ada kegiatan.”Kata salah satu ibu-ibu kepada Selingga.com pada Minggu (22/01) lalu,tampa mau di tuliskan namanya.
Kumpulan ibu-ibu bekerja sebagai buruh lepas di pelabuhan Suak Buaya
Kumpulan ibu-ibu bekerja sebagai buruh lepas di pelabuhan Suak Buaya

Untuk satu sak nya,para ibu-ibu pengangkut semen di bayar Rp. 5.000.Selain semen,material lainnya pun di angkat juga oleh rombongan ibu-ibu Suak Buaya ini.
” Kalau semen persak nya Rp. 5.000.Dari pelabuhan bawa ke Kantor Desa.Ada beberatus meter lah bang.Selain semen,terkadang kami pun mengangkat besi.Alat-alat bangunan lah.Cuma batako saja yang tidak.Kadang sampai 20 orang lebih yang ikut.Dapat lah bang sekitar Rp. 20.000- Rp. 30.000 per orang nya.”Kata nya menambahkan.
Surpri (31) warga yang tinggal tidak jauh dari pelabuhan tersebut membenarkan kalau aktivitas mengangkut semen,dilakukan oleh kaum perempuan di desa nya.
Kumpulan ibu-ibu bekerja sebagai buruh lepas di pelabuhan Suak Buaya
Kumpulan ibu-ibu bekerja sebagai buruh lepas di pelabuhan Suak Buaya

” Iya bang,seperti sekarang yang abang lihat lah.Biasa nya kan,kapal yang memuat material bangunan ini,datang nya malam.Sedangkan malam,banyak orang laki-laki kan kelaut.Sedang kan kaum ibu-ibu kan banyak dirumah.Kegiatan pun jarang ada.Jadi ibu-ibu yang ngangkat semen ini.Lumayan lah bang,itung-itung membantu keperluan dapur mereka.”Kata Surpri.(Im).

banner 325x300
Baca juga :   "Museum dalam pameran Museum "

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *