Selingga.com (07/04) Dabo.Mungkin tidak banyak yang menyangka,kalau ditugaskan dirinya di Bunda Tanah Melayu ini, merupakan suatu impian dari sosok AKBP Ucok Lasdin.Kapolres Lingga saat ini yang sebelumnya pernah merasakan bertugas selama 7 tahun di Makassar dan sebelum akhirnya berada di Polda Kepri sebagai Kasubdit IV Dit Intelkam melihat kalau Lingga memiliki potensi yang besar.
” Ini kayaknya mimpi saya terwujud,iya.Jadi seperti mimpi pak,mimpi yang menjadi kenyataan.Sebelumnya saya pernah tugas di Makassar selama 7 tahun.Saya jadi Wakapolres di Bone selama 1,5 tahun dan Wakapolres Pelabuhan.Dan sempat ambil S2 di Unhan.Saya sempat kepikiran waktu saya datang ke Polda Kepri setelah habis dari Suspen.Pertama saya datang (ke Lingga-red),waktu itu masa pilkada.Saya masuk kan tahun 2014 pak,pilkada kan tahun 2015,saya lihat potensi wilayah nya besar.”Kata Kapolres Lingga AKBP Ucok Lasdin kepada pihak media pada Rabu (05/04) di Mapolres Lingga.
Biarpun baru beberapa hari memegang kendali sebagai orang nomor satu di jajaran Polres Lingga,AKBP Ucok Lasdin mengatakan kalau progres kemajuan daerah Lingga sangat signifikan.
” Kalau saya lihat progres kemajuan daerah,cukup signifikan.Indikatornya yang saya lihat itu,waktu saya olahraga lari dan mutar-mutar di kota (sebelum bertugas di Dabo-red) seputar Pagoda terus ke pelabuhan.Waktu itu anjing banyak sekali pak.Saya dikejar anjing.Sekarang saya lari pagi,sudah kurang anjing nya.Tetapi memang,kalau geografis Singapura mereka punya bonus geografi terhadap keberadaannya,kalau kita punya tantangan geografis.Kondisi geografis kita ini merupakan tantangan bagi kita,tentang jarak yang jauh.Ke Jambi pun jauh.”Papar Perwira dengan 2 melati dipundak nya ini.
AKBP Lasdin pun setidak nya telah mempelajari daerah Lingga dan mencoba mengenal melalui buku yang memuat 35 tokoh Lingga sebagai bagian dari kontribusi daerah ini terhadap pembangunan Nasional.
” Dan ternyata masyarakat di Lingga ini,kontribusi terhadap pembangunan Nasional,itu luar biasa.Dan ada tokoh-tokoh nya pak.Seperti Pak Andi Masmiat kalau di Kepolisian.Kemudian ada Pak Asmin Patros,ada yang profesor dan beberapa yang lain nya.Saya ada punya buku 35 tokoh Lingga.Kalau bisa dibikin program kembali ke kampung,bangun kampung.Apalagi disini kan Bunda Tanah Melayu.Tak ada Indonesia kalau tidak ada “Orang Melayu” nya.Jadi saya bangga bisa bertugas disini.Makanya saya bilang tadi,wah ini mimpi jadi kenyataan pak.Amanah ini,menurut saya jadi tantangan lah.”Papar AKBP Ucok Lasdin.(Im).