Selingga.com (21/09) Dabo.Memanfaatkan moment Hari Perhubungan Nasional yang sebelumnya jatuh pada 17 September tiap tahun nya,Kabandara Dabo Singkep memboyong pegawai nya dan juga Dharma Wanita Persatuan untuk menyambangi Panti Jompo Tuah Bunda yang beralamat di Sekop Laut Kelurahan Dabo pada Kamis (21/09) tadi.
Kabandara Dabo Singkep Andi Hendra Suryana SST,MM kepada pihak media mengatakan kalau bhakti sosial yang ada ini,merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang ada dari pihak nya.
” Sesuai dengan arahan Bapak menteri,juga dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional,salah satu nya dengan melaksanakan kegiatan bhakti sosial.Selain itu juga ada kegiatan perlombaan-perlombaan internal kami.Dan hari ini sengaja kami bersama dengan Dharma Wanita Persatuan datang ke Panti Jompo Tuah Bunda untuk berbagi.Artinya pada hari berbahagia dalam peringatan Hari Perhubungan ini,intinya kita ingin semuanya,segenap di lingkungan kami ikut merasakan apa yang sudah kami rasakan.”Kata Andi.
Sementara itu Amelia selaku Ketua Panti Jompo dalam sambutan nya,mengharapkan kedatangan pihak Bandara Dabo ke tempat yang dikelolanya,bisa menjadikan berkah buat kelangsungan dari panti jompo tersebut.
” Alhamdulillah sudah tergerak hari ini untuk datang ke panti jompo yang saya kelola.Mudah-mudahan kedatangan bapak dan ibu,jadi berkah buat kami semuanya.Dan apa yang diberikan kepada panti jompo yang kami kelola ini,mudah-mudahan dibalas oleh Allah dengan rezeki yang lebih melimpah lagi.Dan saya mohon do’a nya,semoga saya sebagai pengurus panti jompo ini diberikan kesabaran,kemudahan untuk melayani bapak dan ibu yang ada di panti jompo ini.”Kata Ketua Panti Jompo Tuah Bunda ini.
Saat ini yang di rawat di panti jompo Tuah Bunda tinggal 4 orang,terdiri dari 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.Namun ketika Selingga.com menyingung sejauh apa perhatian Pemerintah terhadap panti jompo yang dikelola nya,Ibu Amelia bingung untuk menjawab nya.
” Kalau perhatian Pemerintah,sampai mana ya?Bingung kita.”Kata Amelia dengan ekpresi muka yang sedikit kebingungan.
Namun Saparudin,suami dari Amelia dan juga merupakan pendiri dari yayasan panti jompo ini,buru-buru menjawab kalau bantuan Pemerintah pernah diterima pihak nya hanya ketika mendirikan bangunan sampai dengan tegak payung saja.
” Pernah di bantu sama Provinsi dan Kabupaten.Perhatian Pemerintah cuma waktu kita mendirikan bagunan tegak payung aja.Dan untuk operasional hari-hari nya,ya kita dari yayasan dapat dari donatur-donatur yang datang melihat.Itu saja.Kekuatan kita cuma 5 orang (untuk jumlah yang dirawat-red).Karena yang merawat sedikit.Dan disini sipatnya sosial,tidak digaji.Kalau ada datang bantuan,itulah yang kita gimanakan.”Kata Saparudin.(Im).