Selingga.com (20/07) Dabo.Beberapa kader Posyandu Kelurahan Dabo Lama terdengar mulai mengeluhkan kurangnya perhatian pihak terkait terhadap mereka.Dari informasi yang didapat,beberapa kader Posyandu dari Kelurahan Dabo Lama pada Kamis (19/07) lalu,mendatangi pihak Kelurahan Dabo Lama untuk mempertanyakan hal tersebut.
Kezzy Delfi selaku Lurah Dabo Lama ketika ditemui pada Jumat (20/07) tadi,membenarkan tentang kedatangan beberapa kader Posyandu itu.
“Semalam (Kamis,19/07-red) jam 14.00 wib,4 orang.Beberapa kader Posyandu itu mengeluhkan tidak adanya perhatian dari pada Pemerintah semenjak mulai tahun 2013 sampai sekarang ini.Di Dabo Lama inikan ada 5 Posyandu.Mereka mengeluhkan kenapa sekarang ini tidak ada lagi perhatian.Sehingga kader-kader yang tadinya 10 orang,tinggallah 5-6 orang.” Kata Kezzy kepada Selingga.com.
Lurah Dabo Lama ini juga menambahkan kalau sebelumnya para kader Posyandu tersebut mendapatkan insentif pada tahun 2010 lalu.
“Ini masalah operasional mereka.Sehingga mereka mengatakan sampai harus memakai duit pribadi untuk biaya operasional.Waktu tahun 2010 sampai tahun 2012,ini ada insentif dari Pemkab.Insentif itu pada tahun 2010,jumlahnya untuk perorangnya lebih kurang Rp. 25.000 perbulan.Yang berhak menerima hanya untuk 5 orang.Sementara kadernya sebanyak 10 orang.Dan ini di rapel 3 bulan sekali,6 bulan sekali.Itu pun dibagilah untuk 10 orang kader.Kemudian dulu juga ada operasional untuk pembuatan bubur anak-anak.” Kata Kezzy.
Selain masalah insentif,para kader pun harus mengeluarkan biaya sendiri untuk fotocopy buat laporan bulanan.
“Kemudian mereka inikan harus buat laporan-laporan.Walaupun sebulan sekali.Jadi biaya untuk potocopy,memakai uang pribadi.Untuk bubur pun terkadang mereka meminta iuran kepada orang tua yang punya balita.” Tambah Lurah Dabo Lama ini.
Ketika disinggung apa tindak lanjut pihak Kelurahan Dabo Lama terkait keluhan beberapa kader posyandu itu,Kezzy mengatakan kalau pihaknya sejauh ini hanya dapat memberikan motivasi.
“Ya,kita tidak lain dan tidak bukan,hanya memberikan semangat dan motivasi.Hanya itu yang dapat kita berikan.Kita minta lah kepada ibu-ibu itu agar tidak berhenti,tetap semangat.Namun ada juga posyandu yang masih tetap semangat.”Tak ape lah pak,kami tak masalah.Kami pun sudah belasan tahun sebagai kader Posyandu”.Mereka juga mengeluhkan pihak aparatur yang berhubungan dengan Kecamatan yang tidak pernah datang meninjau.Jadi saya sampaikan,bukan kami tidak mau meninjau.Kita ini kan bingung,posyandu ini dibawah pimpinan siapa.Puskesmas dan Dinas Kesehatan,Kelurahan atau Kecamatan.Sementara dari pihak Puskesmas atau Kesehatan,mengatakan bahwa ini dibawah Kelurahan.Kami kan bingung.Sebenarnya kemandirian masyarakat,itu lebih bagus.Tidak bergantung kepada Pemerintah.Tetapi dengan kondisi masyarakat yang sekarang ini,(susah juga-red).” Papar Kezzy kepada Selingga.com.
Kezzy pun sebelumnya telah menyampaikan hal tersebut kebeberapa pihak.
“Kalau untuk melaporkan kepihak Dinas Kesehatan,Puskesmas,sudah kita laporkan.Melalui Dewan ketika reses-reses pun,telah dilaporkan.Kami dari Kelurahan pun mau bagaimana.” Kata Lurah Dabo Lama ini ketika ditemui Selingga.com dikantor nya.(Im).