Lurah Kezzy Dalfi, 'Lemparkan' Wacana Pemekaran Kecamatan Singkep

Singkep304 Views
banner 468x60

Selingga.com (22/02) Dabo. Bermodalkan jumlah penduduk diangka 10.000 jiwa dan luas wilayah yang ada, Lurah Dabo Lama Kezzy Dalfi ‘melemparkan’ wacana pemekaran untuk pembentukkan kecamatan baru dari Kecamatan Singkep saat ini.
“Kecamatan Singkep diusulkan menjadi 2 kecamatan. Kecamatan yang baru meliputi Dabo Lama, Kampung Baru, Kampung Boyan, Kampung Mentok dan Kebun Nyiur. Penduduknya sekitar 10.000 jiwa dengan luas wilayah 82 Km,”kata Kezzy Dalfi kepada Selingga.com pada Jum’at (22/02) tadi di Gedung Nasional Dabo.
Lurah Dabo Lama ini mengaku, kalau wacana tersebut telah disampaikannya pada kesempatan di Musrenbang tingkat Kecamatan Singkep yang dilaksanakan pada hari yang sama tersebut.

Lurah Dabo Lama Kezzy Dalfi

“Dalam Musrenbang ini saya sampaikan. Tadi pun sudah saya sampaikan dengan Bapak Bupati terkait wacana ini, dan disambut baik oleh beliau. Karena sudah terlalu padat dan wilayahnya sudah memungkinkan untuk dipecah untuk menjadi satu kecamatan lagi,” kata Kezzy.
Untuk itu, Lurah Dabo Lama ini akan membicarakan lebih lanjut ke pihak-pihak yang terkait dengan wacana pemekaran teraebut.
“Nanti kita akan bicarakan lebih lanjut dengan Bupati, DPRD Lingga, untuk dikaji layak apa tidaknya. Kalau menurut saya sudah layak, dari jumlah penduduk, luas wilayahnya. Selain rentang kendali masyarakat yang semakin pendek, juga dari segi pembangunan, sarana dan prasarananya, itu lebih mudah,” tambah Kezzy.
Diwaktu yang hampir bersamaan, Bupati Lingga Alias Wello ketika dikonfirmasi perihal adanya wacana pemekaran kecamatan baru di wilayah Kecamatan Singkep, menyatakan mendukung.
“Saya dukung. Pertame yang saya dukung itu, Desa Batu Berdaun di mekarkan. Setelah itu pemekaran Kecamatan Singkep. Ini sudah padat betul. Tak bisa lagi (harus dimekarkan – red),” kata Alias Wello.
Bupati Lingga,Alias Wello

Ketika diminta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkan kecamatan baru tersebut, Alias Wello mengatakan kalau hal tersebut tergantung dengan pihak Legislatif.
“Tengoklah kawan-kawan Dewan (DPRD Lingga – red) itu, berapa lama. Kita kan tahun ini fokus pada pemekaran desa. Bisa tidak itu disisipkan dalam agenda itu. Kalau bisa disisipkan, Alhamdulillah. Lihatlah kemampuan kawan-kawan macam mana,” kata Alias Wello. (Im).

banner 325x300
Baca juga :   Akhir nya harga "CabeRawit" terjun bebas di Rp. 38.000

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *