BBM Naik Tidak Takut, Defisit Yang Di Takuti

Lingga334 Views
banner 468x60

Selingga.com Dabo (18/01). Naik turunnya bahan bakar minyak serta merta memberikan efek domino bagi masyarakat yang ada.Terutama hal yang menyangkut dengan 9 bahan pokok dan juga armada mobil angkutan penumpang. Namun tidak selamanya juga kenaikan BBM itu merupakan “monster” nomor satu bagi supir-supir mobil penumpang (penambang) yang sehari -hari akrab dengan bau premium itu.
“Defisit”keuangan daerah menempati juga daftar yang menakutkan bagi penjual jasa angkutan tersebut selain adanya kenaikan dan kelangkaan BBM. Hal tersebut tidak berlebihan,seperti penuturan Fahrizal (34) kepada Selingga.com ketika ditemui di Dabo pada Senin (18/01). Pria yang telah menjalani trayek Dabo-Jago selama 12 tahun ini lebih ditakutkan dengan keadaan daerah “defisit” selain kelangkaan BBM.
” Memang dengan turun nya harga BBM baru-baru ini,kita sedikit merasa ringan karenanya. Tapi kalau berbicara dampaknya,kami penambang ini melihat dari sepi nya penumpang mobil tambang. Lebih berdampak dan berpengaruh lagi kalau daerah ini mengalami “defisit” dibandingkan dengan naik turunnya harga BBM. Karena kebanyakan juga masyarakat Lingga ini yang bergantung hidup dengan Pemerintah Daerah. Karena banyak kegiatan Pemerintah yang kita handalkan,seperti orang-orang yang membelanjakan uang nya. Jadi kalau seperti saya penambang ini,lebih kuat pengaruh “defisit” dibanding dengan naiknya harga minyak. Kalau minyak BBM ada,asal tidak langka saja dan banyak kegiatan-kegiatan Pemerintah Daerah serta merta banyak juga pegawai-pegawainya yang menggunakan jasa angkutan mobil penambang,sekarang pun dengan kondisi yang ada, banyak penambahan armada angkutan. Jumlah mobil penambang dengan jumlah masyarakat yang rata-rata menggunakan jasa angkutan mobil penambang,penumpangnya itu-itu saja. Ditambah lagi dengan yang memakai kendaraan pribadi pun bertambah. Jadi kalau naik-turunnya minyak tidak berapa pengaruhnya kalau dibandingkan dengan adanya “defisit” daerah. Kalau keadaan sekarang ini,untuk pelaku usaha jasa angkutan mobil penumpang ini,tidak terjual armada saja sudah Alhamdulillah. Berarti masih bisa bertahan. Apa lagi daya beli masyarakat semakin menurun. Terhadap Pemerintahan yang baru ini agar bisa lebih baik dan bagus kedepannya.Karena kalau daerah lain kan banyak sektor yang membantu dan tidak bergantung kepada Pemerintah Daerah saja. Mental kita pun masih banyak yang bergantung kepada Pemerintah yang ada. Yang banyak membelanjakan duit pun dari kalangan pegawai. Kalau mereka punya penghasilan bagus,tentunya tidak takut untuk membelanjakan uang mereka Dan daya beli mereka pun tinggi.”Papar Fahrizal kepada Selingga.com (Im)

banner 325x300
Baca juga :   Kejati : " Selama Ini Berlaku Asumsi,Ooohh Ada Potensi Kerugian Negara,Dikorupsikan".

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *