Selingga.com (17/04) Dabo.Meski tidak memiliki kelebihan harta,namun beberapa orang ini masih sempat-sempat nya meluangkan waktu untuk mencari dan mengumpulkan dana melalui “Gerakan Berbagi Rezeki” guna disalurkan kembali buat kaum duafa dan anak yatim.
Melalui komunitas yang terbentuk sejak tahun 2013 ini,beberapa penyaluran dana pun telah mengalir kepada pihak-pihak yang memang membutuhkan.
” Gerakan Berbagi Rezeki (GBR) ini berdiri dari tahun 2013 pada bulan Oktober akhir.Tujuan utama nya dibentuk adalah untuk membantu anak-anak yatim dan kaum duafa.Tetapi karena sudah seluruh anak yatim-piatu yang ada di SD di wilayah Kecamatan Singkep sudah tercover,sekarang ini melalui sisa dana yang ada,sesuai dengan kesepakatan teman-teman yang berada di dalam komunitas “GBR” ini,kita sepakat untuk menyerahkan kepada korban yang tertimpa musibah.Salah satu nya adalah anak yang berada di Kecamatan Singkep Barat,yang rambut nya terkena kipas mesin laut beberapa waktu yang lalu.Sekarang masih dalam rawat jalan ke Tanjung Pinang.Tadi kita kesana untuk memberikan bantuan,yang diserahkan secara simbolis melalui Lurah Raya,Moro.”Kata Roby mewakili teman-teman nya kepada Selingga.com pada Senin (17/04) tadi di Dabo.
Roby pun mengatakan kalau dana yang ada merupakan sumbagan dari masyarakat yang mereka dapatkan melalui penyebaran kotak amal di beberapa titik di Dabo.
” Dari kotak amal yang ada di pasar sayur,pasar ikan,PDAM dan Mini Market Mitra Maju.Tetapi yang dibuka untuk ini,adalah kotak amal yang ada di pasar sayur.Dana sekitar Rp 4,9 juta selama 3 bulan ini.Dari dana tersebut,Rp 4,4 juta diperuntukan buat kaum duafa,Rp 500 ribu kita sisihkan untuk yang terkena musibah ini.”Kata lelaki yang sehari-hari membuka warung kopi di pasar sayur Dabo ini.
Biar pun yang tergabung didalam komunitas Gerakan Berbagi Rezeki bukan merupakan orang-orang yang berkehidupan mapan,namun mereka mencoba eksis untuk mengumpulkan dana buat disalurkan kembali kepada yang lebih membutuhkan lagi.
” Mungkin cuma ini lah yang dapat kami buat.Kami pun bukan nya orang yang mapan juga.Tetapi sesusah-susah nya kita,masih banyak yang lebih susah lagi.Kalau memang ada niat untuk kita saling berbagi,banyak cara yang bisa kita buat.Kami pun tidak mengharapkan apa-apa dari “Gerakan Mari Berbagi” ini.Betul-betul ini murni sebagai sarana saling berbagi.”Kata Roby yang diamini teman-teman komunitas nya.(Im).