Festival Sastra Internasional Gunung Bintan, Ajang Pembelajaran bagi Komunitas Sastra Dilaut

Lingga473 Views
banner 468x60

Selingga.com (09/10) Dabo. Kegiatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2021 telah dilaksanakan di Tanjungpinang, mulai 24-26 September 2021 lalu. Kegiatan ini ditaja oleh Yayasan Jembia Emas yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, dan beberapa instansi lainnya. Yayasan Jembia Emas ini di bawah binaan Dato’ Sri Lela Budaya, Rida K Liamsi telah menyelenggarakan FSIGB selama 4 tahun berturut-turut walaupun dua tahun terakhir dilaksanakan secara daring dan luring karena adanya pandemi Covid-19. Adapun peserta FSIGB ini selain diikuti oleh penyair dari berbagai wilayah di Indonesia, juga diikuti oleh penyair dari negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Kegiatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan ini juga diikuti oleh beberapa pengurus dan anggota yang tergabung di Komunitas Sastra Dilaut (KSD) Kabupaten Lingga.

“Sebanyak 8 anggotanya (1 orang berdomisili di Batam dan 7 orang berdomisili di Dabo) ada yang lolos kurasi di antologi puisi Jazirah 8 atau Jazirah 10 dan ada yang lolos di kedua Jazirah. Anggota Komunitas Sastra Dilaut yang didominasi para pelajar ini, pada FSIGB 2021, ada 4 anggotanya yang terdiri atas dua pelajar dan 2 mahasiswi yang lolos di antologi puisi “Palung Kerinduan” Jazirah 10, yaitu antologi khusus penyair yang berasal dari Kepulauan Riau. Sebanyak 6 orang anggota Komunitas Sastra Dilaut yang mengikuti FSIGB 2021 secara luring, bertempat di Hotel Aston, Tanjungpinang,” kata Ketua Komunitas Sastra Dilaut, Ayoe SW pada Kamis (07/10) tadi di Dabo, Kabupaten Lingga.

Festival Sastra Internasional Gunung Bintan, Ajang Pembelajaran bagi Komunitas Sastra Dilaut

Ayoe SW menambahkan kalau dengan keikutsertaan beberapa anggota Komunitas Sastra Dilaut (KSD) dari kalangan pelajar tersebut diharapkan bisa menambah ilmu dan pengalaman dari kegiatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan tersebut.

Baca juga :   Puluhan Yachter bule datangi penaah

“Kami sangat berharap bagi anggota Komunitas Sastra Dilaut yang sebagian besarnya adalah kalangan pelajar ini untuk mengikuti jalannya Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) secara langsung serta dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari kegiatan tersebut. Karena dalam jalannya kegiatan tersebut, selain digelar seminar terkait dengan sastra, anak-anak kami juga bisa melihat dan mengenal langsung beberapa penyair, khususnya dari Kepulauan Riau. Di sini anak-anak kami bisa melihat langsung bagaimana penyair-penyair kita dari Kepri membawakan puisi-puisi mereka dan itu merupakan ilmu bagi kami, terutama bagi anak-anak kami di Komunitas Sastra Dilaut,” kata Ayoe SW.

Ayoe SW juga mengatakan kalau anggota beserta pengurus Komunitas Sastra Dilaut saat itu juga mendapatkan buku Dato’ Sri Lela Budaya, Rida K Liamsi.

“Setelah mengikuti serangkaian kegiatan dalam FSIGB 2021, yaitu pembacaan puisi, Seminar Sastra Internasional Kesusasteraan Melayu dan Tradisi Kemaritiman, dan peluncuran layang-layang yang berisi cover 100 buku antologi puisi dari penyair-penyair yang turut serta kegiatan tersebut, anggota Komunitas Sastra Dilaut mendapatkan buah tangan yang luar biasa dari Dato’ Rida K Liamsi, yaitu beberapa buku karya beliau, baik berupa antologi puisi maupun novel sejarah, antara lain, buku antologi puisi “Secangkir Kopi Sekanak” dan “Sungai Rindu”, dan novel sejarah, “Hamidah”, juga buku antologi bersama para penyair yang lolos kurasi di FSIGB 2021, yaitu berupa buku antologi puisi Jazirah 8 “Ombak, Camar, dan Kerinduan”, Jazirah 9 “Mendengar Kembali Suaramu”, serta Jazirah 10 “Palung Kerinduan” yang diserahkan melalui Mul Akhyar dan Marlin. Selain itu, kami juga mendapat buku karya Datok Abdul Kadir Ibrahim, yaitu “Doa Langit Mekar Cinta Laut” dan buku kumpulan cerpen yang berjudul “Tanjung Perempuan”. Semoga kegiatan FSIGB ini semakin menjadi motivasi anggota Komunitas Sastra Dilaut untuk lebih giat menulis, lebih giat berkarya,” papar Ayoe SW.

Baca juga :   Masa Jabatan Hanya 3 Tahun Lebih, Paslon Nizar-Neko Telah Siapkan Konsep Pembangunan
Festival Sastra Internasional Gunung Bintan, Ajang Pembelajaran bagi Komunitas Sastra Dilaut

Sementara itu, usai menyerahkan beberapa buku kepada pengurus dan anggota Komunitas Sastra Dilaut, Mul Akhyar berharap komunitas tersebut bisa berkembang lagi.

“Kita berharap Komunitas Sastra Dilaut, khususnya bagi anggotanya yang sebagian besar dari kalangan pelajar ini bisa semakin berkembang ke depannya. Selain itu, juga bisa untuk terus berkarya,” kata Mul Akhyar singkat. (Im).

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *