Selingga.com.Batam (28/12). Geliat Batam sebagai Kota industri masih menyisakan sisi lain dari lajunya pembangunan Kota yang dikelilingi laut ini. Daerah yang diuntungkan dengan letak yang strategis berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura ini semakin bersolek diri,berusaha tampil manis dengan pembangunan infrastruktur nya.
Namun untuk wilayah pesisir dan hinterland nya,masih banyak kita disuguhkan dengan tontonan yang sangat kontradiksi dengan kemajuan yang ada.
Kehidupan masyarakat yang mendiami “Kampung Tua” ini sangat jauh dari sebuah kemapanan. Mengharapkan hasil laut pun bukan nya suatu pilihan yang mengiurkan,biarpun tapak rumah mereka berendam dengan air masin. Terkadang anak-anak usia sekolah pun ambil bagian untuk menjadi nelayan part time memanfaatkan laut yang ada di belakang tangga rumah mereka.
” Nyambil-nyambil saja bang.Mudah-mudahan dapat banyak ikan nya. Kalau dapatnya sedikit,buat makan saja bang. Kalau dapat banyak baru dijual.”Kata Dani,pelajar kelas 2 disalah satu SMP Negeri yang ada di Batam, ketika ditemui sedang menjaring ikan di laut Tanjung Riau bersama sepupunya Doni dan temannya Ben pada Senin (28/12).
Kamaruzzaman salah seorang warga Tanjung Riau mengharapkan ada perhatian lebih dari Pemerintah Kota,mengingat status “Kampung Tua” belum juga terealisasi untuk “pemutihan” nya.
” Awal tahun lalu,kami ada menyerahkan kelengkapan dan juga mengisi formulir guna mendapatkan sertifikat rumah untuk pemutuhan “Kampung Tua”. Kemudian pada moment “Hari Marwah Kampung Tua” juga disuarakan lagi. Hanya sampai sekarang ini belum teralisasi. Dengan ada nya pemimpin baru yang dihasilkan pada pemilihan tadi,besar harapan kami untuk kedepannya terealisasi apa yang menjadi tungguan dan harapan kami.”Kata Kamaruzzaman kepada Selingga.com.(Im).
maen maen lah ke lingga, sape tau ade ikan