Selingga.com (20/07) Dabo. Kejaksaan Negeri Lingga menggelar lomba pidato bagi kalangan pelajar SMA sederajat dalam rangka menyambut ke-60 Hari Bakti Adhyaksa. Koordinator seksi acara, Kasi Pidum Kejari Lingga, Susanto Martua Ritongga, mengatakan kalau acara yang digelar di aula Kantor Kejari Lingga pada Senin (20/07) tadi itu juga bertujuan untuk menjaring para siswa supaya berpikiran tentang hukum.
“Lomba pidato ini dalam rangka Hari Ulang Tahun Kejaksaan. Lomba pidato ini untuk menjaring siswa-siswa yang ada di Kabupaten Lingga supaya berpikiran tentang hukum,” kata Susanto Martua Ritongga yang saat itu didampingi rekannya, A. Sahputra.
Susanto Martua Ritongga berharap ke depannya, ada pegawai di Kejaksaan Negeri Lingga yang berasal dari masyarakat Kabupaten Lingga.
“Harapan kita, filosofinya adalah kita berharap nanti ke depannya pegawai-pegawai yang ada di Kejaksaan Negeri Lingga ini berasal dari masyarakat Kabupaten Lingga. Untuk saat ini, pegawai di Kejaksaan Lingga belum ada yang berasal dari masyarakat Kabupaten Lingga itu sendiri. Itulah harapan kita ke depannya,” kata Susanto Martua Ritongga kepada pihak media saat itu.
Kasi Pidum di Kejari Lingga ini juga menambahkan kalau peserta yang mengikuti lomba pidato hari itu, sebanyak 38 siswa yang berasal dari utusan sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Lingga ini.
“Untuk peserta yang ada, pesertanya dari beberapa pulau besar di Lingga, termasuk ada juga dari SMA N 1 Lingga Utara di Pancur, Selayar, SMA N 3 Lingga, SMA N 1 Daik, Marok Kecil Kecamatan Singkep Selatan, ada juga dari SMA 1 Singkep Pesisir, dan juga yang mendominasi dari Dabo sendiri. Kalau dari Dabo, diikuti oleh semua SMA sederajat yang ada di sini dengan mengirimkan utusan siswa-siswanya untuk tampil. Peserta yang tampil hari ini sebanyak 38 siswa dengan durasi sekali tampilnya 10 menit. Kita berharap satu hari selesai kegiatan lomba pidato ini,” jelas Kasi Pidum Kejari Lingga ini.
Selain itu, Susanto Martua Ritongga juga menyampaikan kalau kegiatan lomba yang digelar saat itu, tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
“Dalam kegiatan ini, kita sudah melaksanakan protokol kesehatan. Jadi, setiap siswa itu, dibagi waktunya, tidak datang sekaligus ke kantor kejaksaan. Setiap siswa diberi waktu 10 menit dan datangnya berbeda waktu. Sebelum masuk ke sini diharuskan cuci tangan, pakai hand sanitizer juga. Kemudian setiap siswa diarahkan untuk memakai masker dan memakai baju seragam sekolahnya untuk tampil. Selain itu juga, tidak semua siswa peserta berada di dalam aula, hanya siswa yang mau tampil bersama juri saja. Jurinya ada 3 dan di dalam ruangan tidak ramai. Ruang tunggunya juga kita buat terpisah untuk peserta yang menunggu giliran tampil,” papar Susanto Martua Ritongga. (Im).