Selingga.com (15/08) Dabo.Pihak Umrah (Universitas Maritim Raja Ali Haji) melalui LP3M (Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Penjaminan Mutu),terjun langsung kemasyarakat pesisir,dalam bentuk pengabdian.Kali ini,Desa Lanjut Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga,menjadi salah satu fokus kegiatan dalam pengelolaan ekologi masyarakat pesisir di Pulau Singkep pada Selasa (14/08) tadi.
” Kita melakukan pengabdian di Desa Lanjut pada Selasa (14/08) tadi bersama Bapak Agus sutikno, SP., M.Si (Rektor II Umrah) sebagai ketua tim. PKM ini kami lakukan di balai Desa Lanjut dengan mengundang aparatur Desa pihak BPD di Kecamatan Singkep Pesisir dan juga ada anak-anak KKN kita di desa tersebut.Yang terbagi di Desa Lanjut,Sedamai,Persing dan Pelakak.Kita adakan diskusi saat itu dengan masyarakat yang membahas BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).Sebelumnya kita mendapat Informasi,bahwa banyak desa ingin mendirikan BUMDes tetapi terkendala dengan SDM untuk mengelola nya.Keluhan tersebut kami terima dari BPD dan Kades Lanjut yang telah memiliki BUMDes.Tetapi pengelolaannya belum maksimal,karena terkendala SDM.” Kata Hadli Lidya Rikayana SE,MSi salah satu anggota LP3M Umrah kepada Selingga.com ketika ditemui di Dabo pada Selasa malam (14/08) tadi.
Atas keluhan dari pihak masyarakat,pihak Umrah berencana untuk melakukan MoU dengan Desa Lanjut untuk membantu pengelolaan BUMDes nanti nya.
“Mendengar keluhan mereka pada saat diskusi,kami dari pihak Umrah saat itu,berencana untuk membantu mereka dalam pengelolaan BUMDes yang ada.Dan tahun depan nanti,Kepala LP3M berencana untuk melakukan program KKN di Desa Lanjut dengan tema BUMDes,dan meletakkan DPL yang dapat membimbing mahasiswa dan membantu desa dalam pengelolaan BUMDes.DPL yang membimbing mahasiswa KKN,juga akan melakukan PKM ditempat tersebut.Sehingga nanti nya program KKN dan PKM Dosen,akan dilakukan sejalan.Sehingga kegiatan Dosen dan mahasiswa saling bersinergi dalam melakukan pengabdian ke masyarakat.” Papar Hadli Lidya Rikayana SE,MSi.
Diwaktu yang bersamaan,Kepala LP3M Dr.Viktor Amrifo,SPi,M.Si mengatakan kalau pihak nya telah melakukan MoU dengan Pemkab Lingga terkait kegiatan yang ada.
” Kita ada kerja besar dengan Lingga,MoU Rektor dengan Kabupaten Lingga kan.Salah satunya pada bidang pendidikan.Kalau KKN memang sudah ada tiap-tiap tahunnya.Tahun ini kita ada 6 desa yang kita kombinasikan dengan pengabdian dosen.Jadi kegiatan mahasiswa pun terbantu.” Kata Dr.Viktor.
Untuk teknis nya,pihak LP3M ini melakukan identifikasi pada awal kegiatan.
“Ya,kita undang masyarakat datang,dan kita identifikasi dulu lah.Kebetulan tahun ini tentang BUMDes.Karena kita dengan Bapeda ada dapat hibah Plaster Inovasi.Itu bahian untuk pengembangan perekonomian Lingga lah.Kalau kita ambil bidang nya,yaitu pasca panen perikanan.Dari sekian banyak Kabupaten di Indonesia ini,kita dapat 10 di Indobesia ini,salah satunya Lingga.Jadi,kampus,Pemda dan swasta (yang terlibat-red) nantinya.” Tambah Ketua LP3M dari Umrah ini.
Untuk penerapan program tersebut di tingkat desa,Dr.Viktor menambahkan kalau hal tersebut mempunyai potensi yang besar.
“Kalau untuk level desa,itu mempunyai potensi yang besar.Namun perlu dibuat perencanaan yang matang.Jadi out-put dari plaster inovasi itu adalah master plant.Tahun 2019 baru sudah masuk ke hibah yang lebih tinggi,yaitu untuk infrastruktur.” Kata Dr.Viktor mengingatkan.
Tidak lupa juga,lelaki dengan penampilan low-profil ini menambahkan,kalau pihak kampus hanya sebagai pendamping saja.
“Memang kalau untuk kegiatan plaster inovasi ini,kampus diposisikan sebagai pendamping.Sebenarnya yang banyak dititik beratkan itu adalah Pemda Kabupaten dan Provinsi.Dan nanti ujung-ujungnya akan jadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).Jadi kaitannya sangat kuat,BUMDes,BUMD.Jangan sampai nanti semuanya BUMD,desa tidak dapat apa-apa.Papar Kepala LP3M ini kepada Selingga.com.
Dr.Viktor juga berharap,Lingga bisa menjadi pilot projek terhadap kegiatan yang ada,untuk wilayah Kepri nantinya.
” Di Kepri saya belum terlalu nampak yang terencana dengan baik.Mudah-mudahan di Lingga ini,bisa jadi pilot projek lah.Karena kalau saya lihat dari kedekatan,Pemda dengan kampus untuk Lingga ini,cukup baik dibanding dengan yang lain.Kita lihat banyak kerja sama dengan Umrah daripada yang lain.” Kata Ketua LP3M ini menambahkan.
Untuk memobilisasi mahasiswa yang ada,pihak LP3M Umrah ini,sempat terkendala cuaca dan harus memaksa kapal yang mereka naiki,kembali lagi ke Tanjung Pinang.
” Kami sempat mau kesini pakai Ro-Ro,terpaksa pulang lagi ke Tanjung Pinang.Karena gelombang kuat.Baru mau masuk Karas,berbalik lagi.Baru besok nya dilanjutkan lagi pakai fery.Alhamdulillah sampai dengan aman.” Kata Kabag Umum Efrion kepada Selingga.com.
Untuk masalah penyediaan sarana dan prasarana mahasiswa yang ikut dikegiatan tersebut,memang menjadi tanggung-jawab Efrion.
“Kalau tupoksi Bagian Umum kan,semua pasilitas,sarana dan prasarananya.Kalau agenda seperti ini,transportasi itu yang paling sulit,karena pulau kan.Seperti kegiatan ini,itu menyangkut transportasi untuk anak-anak (mahasiswa-red) dari Tanjung Pinang ke Dabo.Anggota kita rata-rata 9 orang untuk setiap poskonya.Satu posko itu untuk satu desa.Saat ini kita ada 6 posko.Kalau disini,kalau saya lihat,pasilitas nya sudah lengkap.Jalan pesisir pantainya.Cuma transportasi itu lah,laut nya,darat nya.Dan juga cuaca nya.” Kata Efrion,(Im).