Selingga.com (07/12) Kepulauan Posek. Menara Suar Muci setinggi 50 meter yang berada di Pulau Alang Tiga, Desa Posek, Kecamatan Kepulauan Posek, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, saat ini masih berdiri dengan tegak. Menara ini dibangun pada masa kolonial Belanda pada tahun 1862 silam. Tentunya dengan umur bangunannya yang sekitar 158 tahun tersebut, menara ini juga merupakan sebagai salah satu warisan sejarah yang ada saat ini. Dibuat pada zaman kolonial Belanda, sempat diambil alih tentara Jepang, kemudian masuk pemerintahan Indonesia sejak Orde Lama, Orde Baru hingga era reformasi saat ini.
Keberadaan menara yang terbuat dari besi warna putih dan berada di Pulau Alang Tiga tersebut merupakan wilayah pelintasan penyeberangan dari Bangka, Jambi, Inhil, dan Sumatera Utara. Menara suar kini dioperasikan di bawah kendali Kementerian Perhubungan. Posisi menara menghadap Laut Cina Selatan dengan lalu lintas pelayaran yang cukup padat.
Secara geografis, menyatu dengan Laut Cina Selatan, Selat Malaka, dan Laut Jawa. Mungkin itu juga yang menjadi alasan pihak Belanda masa itu untuk membangun menara suar di lokasi tersebut. Bangunan menara menjadi satu kesatuan dengan bangunan kantor dan rumah dinas yang juga dibangun pada masa yang sama.
Selain Menara Suar Muci, Pulau Alang Tiga juga memiliki potensi wisata bahari yang menarik dengan keberadaan pulau-pulau dan bebatuan nan molek indah dipandang mata dan dipadukan dengan pemandangan para nelayan Kepulauan Posek dengan menjadikan wilayah tersebut sebagai tempat mereka mencari hasil laut sehari-harinya.
Kawasan ini yang memiliki cagar budaya dengan Menara Suar Muci beserta kantor dan rumah dinas tersebut, tentu nantinya akan dijadikan tempat wisata bahari karena memiliki kandungan nilai historis yang sangat tinggi dan kemungkinan akan menjadi penarik minat pengunjung untuk mendatangi pulau tersebut.
Pegawai Penjaga Menara, Mardani, mengatakan kalau bangunan fisik menara dan bangunan rumah dinas di sekitarnya masih asli buatan Belanda. Dalam perawatannya, petugas hanya mengecat ulang dan membersihkan lokasi bangunan tersebut. Untuk pengunjung yang nantinya akan berkunjung, diharapkan untuk tidak naik ke atas bangunan menara karena dikhawatirkan akan keadaan bangunan yang sudah berumur seratus tahun lebih itu. Ke depannya direncanakan akan dilakukan perawatan agar bangunan tetap berdiri dengan kokoh tanpa menghilangkan nilai asli dari pada bangunan tersebut.
Camat Kepulauan Posek, Sutarman, pada Sabtu (05/12) tadi mengatakan kalau Menara Suar Muci merupakan tempat yang menarik dan dapat dikembangkan.
“Bisa juga sebagai penyampaian pengetahuan sejarah terkait adanya Menara Suar Muci yang merupakan peninggalan sejarah. Ini harus dilestarikan sebagai pembelajaran bagi anak cucu kita di masa mendatang. Selain itu, bisa juga sebagai salah satu ikon terbaik untuk wilayah ini. Wilayah dengan bentangan pulaunya beserta bebatuan yang sangat menarik. Tentunya kita berharap ini bisa menjadi wisata alam bahari baru nantinya di Kecamatan Kepulauan Posek,” kata Sutarman.
Sutarman juga berharap ke depannya pemerintah bisa memberikan perhatian terhadap Menara Suar Muci ini.
“Perairan Alang Tiga juga merupakan salah satu tempat di mana masyarakat Kecamatan Kepulauan Posek yang kesehariannya nelayan, mencari hasil laut di daerah tersebut. Besar harapan, ini akan menjadi perhatian khusus pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat melalui Kementerian Perhubungan terkait dengan perbaikan sarana di Menara Suar Muci. Ini harus didukung Organisasi Pemerintah Daerah agar dapat mengembangkan dan menpromosikan menara tersebut yang berada di kawasan Alang Tiga, Desa Posek, Kecamatan Kepulauan Posek, Kabupaten Lingga, agar lebih dikenal,” papar Sutarman. (Im).
