Mengejar PAD Dari Tambang Timah Rakyat ?

Lingga356 Views
banner 468x60

Selingga.com (30/11) Dabo.Kaya dengan hasil tambang nya,bumi Lingga seakan masih tetap menjanjikan untuk di lakukan aktivitas penambangan.Sehingga biarpun PT. Timah yang sempat bertahan lama sebelumnya dan akhirnya menutupi operational nya di Dabo, penambangan pun masih berlanjut dan dalam skala kecil yang di lakukan oleh pihak masyarakat.
Namun legalitas penambangan masih menjadi permasalahan dan Pemerintah Daerah harus ikut mencari solusi buat tambang rakyat tersebut.Ini mengingat info yang didapatkan,bahwa penambangan timah selama ini bisa mencapai 1,3 ton perhari nya.Tentu nya dengan jumlah yang fantastis tersebut,kalau ada legalitas dari tambang rakyat tersebut,tentu nya akan ikut menyumbangkan nominal yang lumayan juga buat PAD Kabupaten Lingga ini.
Dan masyarakat yang bekerja pun lebih nyaman dengan adanya payung hukum dan tidak merasa di kejar-kejar untuk sebuah legalitas.Hal ini juga di sampaikan Jon Kosmos dari LSM Peduli kepada Selingga.com ketika ditemui di Dabo pada Rabu (30/11) tadi.

Jon Kosmos
Jon Kosmos

” Kita secara tidak Langsung mendukung program Bupati Lingga dan ingin memajukan Kabupaten ini.Salah satu nya kekayaan di daerah kita ini,mulai dari kayu,timah dan pasir,harus ada masuk PAD nya untuk daerah kita.Tetapi kalau hanya masuk kekantong masing-masing,hanya beralaskan agar masyarakat bisa bekerja,itu tidak mungkin juga.Karena itu kita minta Bapak Bupati Lingga untuk bekerja sama dengan pihak Gubernur,Kapolda,Kapolres,Kejaksaan,TNI untuk menetapkan legalitas penambangan (timah) rakyat ini.Supaya legalitasnya jelas,dan masyarakat yang bekerja tidak seperti di kejar-kejar.Dan yang paling penting,harga jual nya sesuai.”Kata Jon Kosmos.
Senada dengan Jon Kosmos,salah seorang masyarakat yg enggan dituliskan nama nya mengatakan kalau beberapa waktu yang lalu,anggota DPRD Lingga dari Komisi II telah melakukan studi banding terhadap administrasi pengelolaan tambang timah.Tetapi belum tahu sejauh apa diterapkan hasil nya.
” Beberapa waktu kemarin kan,sempat terngiang dari Komisi II melakukan study banding ke Bangka Belitung dan Tanjung Balai Karimun.Ini untuk mendapatkan solusi bagaimana supaya secara administrati pengelolaan tambang timah itu bisa tercapai untuk kepentingan semua lini.Dan kita bertanya lah apa hasil nya.Secara riel nya kita berharap ini (tambang timah) dapat menyelamatkan daerah dengan pemasukan PAD nya.Kalau tidak salah saya,1 hari di daerah kita ini (penambang) bisa menghasilkan sekitar 1,3 ton perhari nya.Coba kalau sebulan sudah berapa.Pasaran di sini sekitar Rp. 80.000-RP. 85.000 perkilo nya.Selisih jauh dengan harga di luar yang sampai Rp .100 ribu lebih perkilo nya.Berapa juga kalau ini masuk ke Kas dan menjadi PAD untuk daerah kita.”Kata sumber tersebut.(Im).

banner 325x300
Baca juga :   Kemendagri Apresiasi Keaktifan Lingga Dalam Pelaporan SIPD 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *