Selingga.com (30/04) Dabo. Bulan Ramadan biasanya menjadi berkah tersendiri bagi para pemilik bengkel. Di masa menjelang lebaran itu, biasanya banyak warga yang datang untuk memperbaiki kendaraannya. Namun kali ini, omset pemilik bengkel cenderung menurun. Hal tersebut disampaikan oleh Januar, pemilik bengkel Noa Brong di Dabo, Kabupaten Lingga pada Kamis (30/04) tadi.
“Kurang, Bang, biasanya ini waktunya panen. Sekarang, aduh, susah betul. Kemungkinan ade pengaruh dengan Covid-19 ini. Orang mungkin mikir juga karena tidak keluar rumah, bagusnya uang tersebut untuk dibelikan makan sehari-hari daripada memperbaiki motor. Motor yang banyak terparkir di sini, belum diambil pemiliknya, mungkin diundur dulu. Kalau untuk makan, kan tidak bisa diundur-undur atau ditahan-tahan,” kata Januar.
Januar menambahkan kalau saat ini, rata-rata dalam satu hari hanya masuk 2 kendaraan saja.
“Sekarang jauh, kalau bulan puasa sebelumnya, jelas omsetnya. Mungkin karena wabah juga. Kalau lebaran kemarin, penghasilan lumayanlah. Kalau sekarang, satu hari masuk 2 motor saja, itu sudah syukur. Kalau tahun-tahun lalu, 7-8 motor, lah cukup betul buat makan kita,” kata Januar.
Januar atau panggilan sehari-harinya, Noa, mengatakan kalau untuk biaya bongkar mesin motor di tempatnya, sekitar Rp600.000,00 sampai Rp800.000,00, tergantung kerusakan yang ada.
“Bongkar mesin hanya seratus lebih saja, tetapi di luar alat-alat suku cadangnya. Kalau totalnya tidak tentu, bisa Rp600.000,00-Rp800.000,00, tergantung rusaknyalah. Kebanyakan yang datang ke sini, untuk bongkar mesin,” kata Januar. (Im).