Selingga.com (14/01) Dabo. Penerapan pelaksanaan vaksinasi booster telah mulai dilaksanakan di Kabupaten Lingga. Sebelumnya pihak Kementerian Kesehatan juga telah menerbitkan Surat Edaran terkait dengan pelaksanaan vaksin booster pada bulan Januari 2022 ini. Surat edaran tersebut juga mengatur syarat untuk menerima vaksin booster. Sekda Kabupaten Lingga, Syamsudi usai mengikuti launching vaksin booster oleh Kemendagri Tito Karnivian pada Kamis (13/01) tadi secara virtual di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga mengatakan kalau target untuk hari pertama penerapan vaksin booster tersebut sebanyak lebih kurang 300 dosis.
“Untuk hari ini kita targetkan 200-300 dosis untuk se-Kabupaten Lingga. Sasaran utamanya adalah untuk lansia kemudian untuk masyarakat umum,” kata Syamsudi.
Disinggung kira-kira kendala yang akan dihadapi dalam penerapan vaksinasi booster di Kabupaten Lingga saat ini, Syamsudi mengatakan kalau cuaca dan rentang kendali daerah Kabupaten Lingga yang geografisnya terdiri dari pulau-pulau menjadi kendala tersendiri dalam penerapan vaksinasi booster tersebut.
“Kendalanya seperti biasa saat kita telah melakukan vaksin sebelum vaksin booster ini, mungkin salah satunya adalah karena kita daerah kepulauan, cuaca sangat memengaruhi. Kemudian rentang kendali. Jadi itu semua sangat memengaruhi dan bisa menghambat,” kata Syamsudi.
Namun Sekda Kabupaten Lingga ini optimis kalau penerapan vaksinasi booster di Kabupaten Lingga dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
“Tetapi dengan semangat kawan-kawan tenaga medis beserta forkopimda dan dukungan dari kecamatan dan desa, mudah-mudahan sesuai dengan yang telah ditargetkan capaiannya. Untuk vaksin booster sampai hari ini belum ditetapkan targetnya,” kata Syamsudi.
Sementara itu, pelaksana vaksinasi sekaligus Kepala Puskesmas Dabo Lama, dr. Yan Cahyadi Anas mengatakan kalau digelarnya vaksinasi booster tersebut merupakan strategi pemerintah untuk membendung penyebaran infeksi omicron.
“Ini merupakan salah satu strategi pemerintah untuk membendung penyebaran infeksi omicron. Karena dengan adanya vaksinasi ini, kita bisa mendapatkan immunity/kekebalan kelompok,” kata dr. Yan Cahyadi Anas.
Dengan itu dr. Yan Cahyadi Anas menambahkan kalau selain mengurangi tekanan pada rawat inap, juga bisa meminimalisir penularan wabah Covid-19.
“Kekebalan kelompok ini kita peroleh, pergerakan dari omicron itu bisa kita lokalisir. Jadi, bisa kita minimalisir penularannya. Selain itu juga untuk mengurangi tekanan pada rawat inap kita,” kata dr. Yan Cahyadi Anas.
Disinggung jarak antara dosis kedua dan dosis ketiga, dr. Yan Cahyadi Anas mengatakan kalau hal tersebut disarankan berjarak 6 bulan.
“Disarankan enam bulan. Jadi dosis duanya sudah 6 bulan, disarankan untuk dosis ketiganya,” kata dr. Yan Cahyadi Anas. (Im).