Penyair Batam "Tarmizi Rumahitam" jual tanjak,omset puluhan juta

Kepri341 Views
banner 468x60

Selingga.com (30/12) Tanjung Pinang.Dengan ratusan tanjak made in “Rumahitam” nya,Tarmizi tampil sedikit berbeda pada perhelatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2018 (FSIGB).Meski menjadi peserta FSIGB,penyair dari Batam ini menyempatkan diri untuk memperkenalkan tanjak produksi Rumahitam nya.
Mengambil tempat dipintu masuk ballroom Aston Hotel Tanjung Pinang,tempat dimana sedang berlangsungnya kegiatan seminar dengan tema Peran Penyair Dalam Sejarah dan merupakan rangkaian kegiatan FSIGB 2018 yang di ikuti juga oleh beberapa penyair dari negara tetangga pada Jum’at (30/11) tadi,tanjak-tanjak yang dipajang pun tampak diminati para penyair-penyair yang ada saat itu.

Tarmizi Rumahitam (foto: istimewa)

Hampir seluruh penyair pria peserta FSIGB memakai tanjak, setelah masing masing penyair terlebih dahulu menyelesaikan “bandrol mahar” tanjak made in Rumahitam itu yang berkisar Rp.150.000-Rp. 250.000 untuk per satu tanjaknya.
“Tolong jangan dilihat dari nilai mahar transaksinya.Tetapi kita punya semangat untuk memperkenalkan simbol kearifan lokal yang ada pada kita kepada semua peserta FSIGB ini.”Kata Tarmizi kepada Selingga.com pada Jum’at (30/11) tadi di lokasi acara.
Para peserta mengunakan tanjak made in “Rumahitam” pada perhelatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2018

Laki-laki yang menyadang gelar “Penyair Rumahitam” itu menambahkan,kalau antara tanjak dan sajak itu berhampiran saja.
“Tanjak dan sajak itu berhampiran saja.Jika sajak sebagai sesuatu yang mutlak bersebati dengan penyair,itu merupakan usaha dan cara penyair menyampaikan nilai nilai dalam bait bait puisi.Sedangkan tanjak juga menyampaikan nilai nilai kearifan secara fisikal, dalam rupa tanjak yg tercacak di kepala.Dimana bagi komunitas seni Rumahitam,itu merupakan makna untuk mengemban amanat,muliakan kepala,julang budaya.”Kata Tarmizi.
Tarmizi Rumahitam memperkenalkan tanjak made in “Rumahitam” pada perhelatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2018

Sebelumnya,laki-laki dengan perawakan sedang ini juga mengkampanyekan tanjak ke memasyarakatkan di batam dan Kepri umumnya,telah dimulaikan sejak tahun 2012 lalu.Dan baru mulai mendapat sambutan yang positif dari masyarakat sejak bulan Januari 2018 tadi.Belakangan ini juga,tanjak dinilai oleh Tarmizi, telah mulai menjadi icon baru.Banyak kalangan yang telah memulai untuk bertanjak sebagai pelengkap pakaian sehari-hari atau mengganti kebiasaan memakai topi.Disamping itu juga sering digunakan pada setiap peristiwa seremonial,penyambutan tetamu,dan memberikan kepada tamu sebagai simbol penghormatan dan memuliakan tamu.
Terakhirnya,produksi tanjak made in Rumahitam ini pun semakin meningkat.Hal tersebut tentunya menambah pundi-pundi penghasilan dari penyair dari Batam ini.
Tarmizi Rumahitam memperkenalkan tanjak made in “Rumahitam” pada perhelatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2018

“Alhamdulillah,setiap bulan grafik jumlah produksi bengkel tanjak Rumahitam terus meningkat.Kita bisa produksi dua ratus hingga empat ratus tanjak orderan,dengan omset tigapuluh hingga empat puluh juta.” Kata Tarmizi kepada Selingga.com.(Im).

banner 325x300
Baca juga :   Usai Sudah Perjuangan Kampung Tua Kota Batam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *