Selingga.com (20/12) Tanah Putih Singkep Barat.Keberadaan PT.Petra Dabo Indonesia di kawasan Tanah Putih Kecamatan Singkep Barat dengan pabrik pengolahan karet nya,tentunya menjadi alternatif baru dalam pilihan pelemparan hasil karet dari petani karet saat ini.
Dengan luas bangunan pabrik 36 m x 36 m yang dimiliki Beby Chandra selaku Direktur PT.Petra Dabo Indonesia ini,telah mencoba mengolah bahan baku karet sampai dengan proses penggilingan.
” Kemarin kita baru uji coba beli dari masyarakat.Dan seterusnya kita akan tampung dengan selisih harga Rp. 1.000 rupiah dari penampung.Untuk itu kita baru menggunakan 5 orang tenaga kerja disini.Nanti kalau sudah berjalan lancar,tenaga kerja nya akan kita tambah sampai 20/orang untuk didalam pabrik ini.Nanti pada Februari 2017 sudah bisa untuk menampung semua penampung yang ada di pulau Singkep.Kita bisa beli dari mereka.Dan masyarakat pun bisa langsung jual kesini.Sejauh ini kita baru sampai dengan proses penggilingan bahan baku karet.Dan belum sampai dengan pengopenan.Jadi kita lempar lagi ke pabrik besar.Nanti setelah kita siapkan bangunan open nya,kita bisa produksi sampai menjadi getah beku.Kalau sudah begini,kita bisa langsung eksport ke luar negeri.”Kata Beby Chandra.
Lelaki berkaca mata ini pun menambahkan kalau pihak nya saat ini baru mendapatkan bahan baku sekitar 300-400 perbulan nya.
” Sekarang kita kan baru ada 300-400 ton perbulan nya.Kita baru bisa menutup biaya operasional sekitar 500 ton lebih perbulan nya.Tetapi kalau kita mau lebih dari itu,kita bisa beli ketempat lain seperti dari Tanjung Batu dan pulau-pulau sekitar sini.”Tambah Beby Chandra yang juga memiliki lahan karet seluas 80 hektar dengan ketinggian rata-rata 3-4 meter ini.Hasil penggilingan yang ada,karet tidak lagi berbau seperti masih menjadi bahan baku.(Im).