Selingga.com (03/06) Dabo. Setelah salah seorang warga Lingga, Tuan “S” (53) ditetapkan terkonfirmasi positif Covid-19, yang sebelumnya pada tanggal 19 Mei 2020 lalu dirujuk dari RSUD Dabo ke rumah sakit yang ada di Batam, kini sebanyak 53 orang telah ditetapkan sebagai OTG dan dilakukan pemeriksaan Swab pada Rabu (03/06) tadi di Pagoda, Dabo, Kabupaten Lingga. Dari jumlah tersebut, sebagian besarnya adalah tenaga paramedis yang ada di RSUD Dabo. Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lingga, Wirawan Trisna Putra, mengatakan kalau pengambilan sampel Swab tersebut dilakukan terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan Tuan “S” yang telah meninggal dunia dan dikebumikan secara protokol Covid-19 di Batam. Sebelumnya Kabupaten Lingga Zero kasus positif Corona, sampai akhirnya kasus Tuan “S” merupakan kasus pertamakali bagi pasien positif Covid-19 di Kabupaten Lingga. Kasus ini juga mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat Lingga.
“Kegiatan kita hari ini adalah pengambilan sampel untuk pemeriksaan Swab untuk pemeriksaan PCR, terkait adanya salah satu warga kita yang positif Covid-19. Jadi, semua orang yang pernah kontak dengan almarhum, kita naikkan statusnya sebagai OTG dan berdasarkan aturan dari Kementerian Kesehatan, OTG ini harus kita lakukan pengambilan sampel Swab. Untuk jumlah OTG, sesuai pers rilis yang kita keluarkan tadi malam (Selasa, 02/06), ada 53 orang OTG yang telah kita lakukan pendataan. Insya Allah hari ini kita ambilkan sampel semuanya. Dari 53 OTG itu, memang paling banyak itu dari cluster rumah sakit yang terdiri dari dokter-dokter dan paramedis yang terdiri dari 34 orang. Sedangkan 19 orang lainnya terdiri dari keluarga, tetangga, dan rekan kerja,” kata Wirawan.
Wirawan mengatakan kalau kegiatan pengambilan sampel Swab saat itu dibantu oleh pihak Dinas Kesehatan Provinsi Kepri dan petugas dari BTKLPP Kelas I Batam.
“Kegiatan hari ini, kita dibantu oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kepri beserta tim untuk melakukan tracking orang-orang yang kontak arah dengan yang positif tadi. Untuk pengambilan sampel Swab, kita dibantu petugas dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Kota Batam,” kata Wirawan.
Selain melakukan pengambilan sampel Swab, Wirawan juga mengatakan kalau petugas dari BTKLPP Batam juga melakukan unjuk training terhadap analisa yang ada di Kabupaten Lingga.
“Kalau petugas dari Provinsi Kepri yang turunnya Kabid P2Pnya, Kasi Surveilans, serta stafnya sebanyak 4 orang. Dari BTKLPP yang datang 2 orang dan sekaligus untuk pengambilan sampel terhadap OTG ini. Di samping itu, mereka juga melakukan unjuk traning terhadap analis-analis kita yang ada di Kabupaten Lingga. Dengan harapan apabila nanti ada kasus ke depannya, pengambilan Swab ini nantinya, mereka dari BTKLPP ini tidak perlu turun lagi ke Kabupaten Lingga,” tambah Wirawan.
Terkait hasil dari pengambilan sampel Swab tersebut, juru bicara Covid-19 Kabupaten Lingga ini mengatakan kalau mereka masih menunggu setidaknya 3 hari untuk mengetahui hasilnya setelah sampel tersebut dibawa ke Batam.
“Swab ini kalau di Kota Batam, maksimal 3 hari sudah keluar hasilnya karena BTKLPP Batam ini menerima sampel dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Kepri. Jadi saat ini, daftar antrean juga sampai 300 setiap harinya. Sebenarnya mereka melakukan pemeriksaan, satu hari selesai, tetapi karena daftar antre tadi, kita butuh waktu 3 hari. Hasil Swab yang kita ambil hari ini kalau selesai besok, sudah dibawa ke Batam, paling lama hari Senin (08/06) depan sudah diketahui hasilnya,” jelas Wirawan.
Wirawan juga menambahkan kalau untuk OTG yang ada, dilakukan karantina mandiri.
“Sementara ini, untuk OTG dilakukan karantina mandiri. Artinya, mereka harus punya kesadaran sendiri untuk melakukan karantina sendiri di rumah dan tidak melakukan kontak dengan orang-orang yang di sekitar mereka,” kata Wirawan.
Disinggung nantinya kalau ada hasil pemeriksaan yang positif terkait pengambilan sampel Swab ini, Wirawan mengatakan kalau memang memerlukan perawatan khusus, akan dibawa ke ruang isolasi.
“Kalau ada nantinya yang hasilnya positif, kita akan lihat dulu tingkat keparahannya. Walaupun positif, orang-orang yang positif Covid, mempunyai tingkatan. Bagi mereka yang mempunyai ketahanan tubuh yang bagus, mereka akan melakukan isolasi mandiri saja. Kalau yang parah, kita akan masukkan ke rumah sakit. Kalau mereka memang memerlukan perawatan khusus, dibawa ke ruang isolasi. Kalau tidak bisa ditangani di sini, akan kita rujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap untuk menangani ini,” jelas Wirawan.
Terakhir, ketika disinggung 2 orang keluarga pasien Tuan “S” yang sebelumnya ikut merujuk ke Batam, Wirawan menambahkan kalau mereka sudah dilakukan karantina di Batam.
“Terkait 2 orang keluarga pasien yang kemarin ikut merujuk ke Kota Batam, istri dan adiknya sudah dikarantina di sana, di rusun BP Batam, dan sudah menjalani pengambilan Swab pada hari Senin (01/06) kemarin. Sampai sekarang kita masih menunggu. Kalau hasilnya nanti negatif, secara aturannya memang sudah bebas, artinya mereka bebas Covid,” kata Wirawan kepada pihak media. (Im).