Selingga.com (20/01) Mandah. Upaya mempercepat dan meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Mandah, Kabupaten Inhil saat ini terus digesa. Masyarakat juga terlihat antusias mendatangi Puskesmas Mandah untuk mendapatkan vaksinasi. Kepala UPT Puskesmas Mandah, Turiah, S.K.M. saat ditemui pada Rabu (19/01) tadi usai pelaksanaan vaksinasi saat itu mengatakan kalau rentang kendali dan pasang-surutnya air menjadi kendala tersendiri dalam memaksimalkan pemberian vaksinasi kepada masyarakat.
“Untuk kami di Kecamatan Mandah ini sudah mencapai 70 persen. Hanya untuk dosis kedua ini memang di bawah 70 persen. Memang kita maklumi untuk jangkauan kita di sini memang jauh-jauh. Kendala kita juga terkait dengan adanya pasang-surut karena masyarakat banyak juga yang menggunakan transportasi laut,” kata Turiah.
Selain itu dalam memaksimalkan vaksinasi, Turiah menjelaskan kalau pihaknya juga melakukan usaha “jemput bola” dengan mendatangi desa-desa yang ada untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat.
“Terkadang kita juga turun ke desa-desa. Tetapi karena keterbatasan tenaga, terpaksa juga kita minta masyarakat untuk mendatangi Puskesmas. Kalau kita turun ke desa-desa, kita harus membawa peralatan medis, sementara saat ini kita hanya memiliki 2 orang dokter. Terkait dengan pelayanan, kita juga harus merangkap. Makanya kalau harus untuk sering turun ke desa-desa yang letaknya jauh, kami masih terbatas,” papar Turiah.
Kepala UPT Puskesmas Mandah ini berharap masyarakat bisa selalu mendukung pelaksanaan vaksinasi yang ada.
“Mudah-mudahan dengan adanya kesadaran masyarakat untuk mendukung vaksinasi ini, bisa tercapailah target pemerintah provinsi, kabupaten, khususnya untuk di Kecamatan Mandah ini,” kata Turiah.
Sementara itu di tempat yang sama, Dedi Andika selaku Dokter UPT Puskesmas Mandah menjelaskan kalau kesadaran masyarakat akan vaksin saat ini sudah mulai terlihat antusias.
“Kalau masalah teknis, biasanya pada masalah terkait dengan penerimaan vaksin saja. Awal-awalnya antusias masyarakat belum terlalu tinggi. Namun untuk saat ini sudah mulai antusias,” kata Dedi Andika.
Dokter Andika juga menambahkan kalau selama digelarnya vaksinasi, kendala lainnya adalah terkait dengan penundaan vaksin.
“Pencapaian kita juga telah 70 persen lebih. Pada awalnya cuma masalah pemahaman saja. Tetapi kalau pelaksanaan, paling-paling terkait dengan penundaan (vaksin-red). Kalau yang bersangkutan masih ada penyakit, sampai stabil barulah kita lakukan vaksin,” kata Dokter Dedi Andika. (Im).