Replika MURI dan Tudung Manto Lingga Semarakkan Pawai Taaruf MTQ ke-X di Batam

Lingga385 Views
banner 468x60

Selingga.com (20/05). Pawai Taaruf Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-X tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) diwarnai kemeriahan dengan kehadiran replika Tudung Manto Lingga. Ribuan mata tertuju pada replika ini saat melintasi jalanan Batam pada Senin (20/5/2024), menarik perhatian masyarakat dan peserta pawai.

Maratusholiha Nizar, Ketua Dekranasda Lingga dan istri Bupati Lingga, Muhammad Nizar, terlihat sumringah saat melihat arak-arakan kafilah Kabupaten Lingga yang membawa replika Tudung Manto. Perasaan haru dan bangga terpancar di wajahnya.

Tudung Manto, warisan budaya dengan sejarah panjang sejak zaman kesultanan, kini mendapatkan perhatian khusus di bawah kepemimpinan Bupati Lingga Muhammad Nizar. Maratusholiha menjelaskan bahwa Tudung Manto telah dilindungi hak ciptanya oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI.

“Upaya pelestarian ini bukan hanya sebatas pengakuan, tetapi juga untuk meningkatkan produksi dan promosi serta memberikan pembinaan kepada para pengrajin,” ujar Maratusholiha penuh semangat.

Upaya pelestarian Tudung Manto tidak hanya terbatas pada budaya. Pada peringatan Hari Jadi ke-20 Kabupaten Lingga, Bupati Lingga dan Ketua Dekranasda menerima penghargaan MURI atas capaian penggunaan Tudung Manto dan kain dagang dengan peserta terbanyak. Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen Kabupaten Lingga dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budayanya.

Maratusholiha menegaskan bahwa pelestarian Tudung Manto juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian para pengrajin. “Kami berupaya tidak hanya untuk melestarikan tetapi juga meningkatkan perekonomian bagi pengrajin Tudung Manto melalui peningkatan jumlah produksi dan promosi,” tambahnya.

Dengan dukungan dan perhatian yang berkelanjutan, warisan budaya seperti Tudung Manto dapat terus hidup dan berkembang, memberikan manfaat tidak hanya secara budaya tetapi juga ekonomi bagi masyarakat setempat.

Pawai Taaruf MTQ ke-X di Batam tidak hanya menjadi ajang kompetisi dan keagamaan, tetapi juga panggung untuk menunjukkan kekayaan budaya dan upaya pelestarian yang dilakukan oleh berbagai daerah di Provinsi Kepri.(red)

banner 325x300
Baca juga :   Tiadakan Acara Perpisahan, SDN 003 Singkep Pesisir Bersama Siswanya Kunjungi Air Terjun hingga Situs Sejarah Lingga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *