Selingga.com (13/05) Dabo. Wabah Covid-19 mampu memberikan dampak bagi pelaku usaha. Termasuk juga bagi penyedia jasa rias pengantin yang biasanya “banjir job” setiap tahunnya. Namun dengan adanya wabah Corona saat ini, terpaksa beberapa job harus dibatalkan. Hal tersebut disampaikan oleh Bobby, selaku owner tata rias “Bunda” yang berada di Sungai Lumpur, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga saat ditemui pada Rabu (13/05) tadi.
“Hampir 4 bulan terakhir ini, job pengantin atau usaha rias pengatin sepi. Biasanya bulan 3 atau bulan 4 itu, job pengantin banyak, tetapi banyak yang sudah dicancel, semuanya. Karena masalah covid ini, jadi tidak bisa bikin resepsi acara pernikahan, dicancel untuk beberapa bulan ini,” kata Bobby.
Bobby menambahkan kalau sebelumnya mereka sudah mendapatkan pemesanan pekerjaan dekor pengantin di 3 tempat pada lebaran ke-3, namun masih terkendala dengan situasi Covid saat ini.
“Kami ikut haluan dari pemerintah saja, apakah bisa diizinkan untuk acara resepsi pernikahan atau tidak karena ada beberapa orang yang sudah bayar DP. Sebenarnya pada lebaran hari ke-3, kami sudah mulai masang dekornya di 3 tempat sekaligus. Itulah yang kami pikirkan, apakah bisa diizinkan atau tidak untuk menggelar resepsi pernikahan,” jelas Bobby.
Namun Bobby mengaku kalau pihaknya tetap mengikuti keputusan pemerintah nantinya, terkait apakah diperbolehkan atau tidak untuk pagelaran resepsi pernikahan.
“Karena orang ini sudah bayar DP dan kami sudah pesan baju baru, kami harus bertanggung jawab karena baju itu datang ke tempat kami. Apakah dibolehkan setelah lebaran ini untuk menggelar resepsi pernikahan, kami ikut keputusan pemerintah sajalah,” kata Bobby.
Namun, pemilik salon dan tata rias “Bunda” ini berharap situasi cepat pulih kembali.
“Harapan kami sebagai penata rias pengantin, kalau dapat secepatnya situasi ini stabil kembali. Jadi, kami bisa melaksanakan kegiatan. Lagi pula kami juga punya anak buah sebanyak 7 orang. Kasian mereka, sekarang nganggur semua, pekerjaan tidak ada. Terpaksa kita menanggung semua. Harapan kita, ya, stabil seperti semuanya, anak-anak dapat lapangan kerja lagi,” harap Bobby.
Terakhir, Bobby mengaku kalau dirinya saat ini membuka usaha jualan pelita dari kaleng bekas minuman sebagai cara untuk mencari pemasukan di tengah-tengah wabah Covid sekarang ini.
“Karena usaha sepi selama 3-4 bulan ini, kami menyambil buka usaha jualan kecil-kecilan untuk tambahan, seperti jualan pelita. Walaupun harganya Rp1500,00, alhamdulillah, ada juga pemasukan, biarpun sedikit. Kalau bahan pelita ini, kita mengumpulnya dengan mengambil di tong-tong sampah. Kalau ada orang buang, kita ambil. Daripada dibuang, bisa dimanfaatkan untuk bikin pelita ini,” kata Bobby. (Im).