Selingga.com (24/01) Dabo.Lahan seluas 1.800 hektar yang terdiri dari lahan sawah baru dan perkebunan jagung di Lingga,bakal menjadi ajang penanaman serentak pada 15 Februari 2018 nanti oleh pihak Pemkab Lingga dengan melibatkan ribuan massa dari beberapa elemen yang ada.Dalam informasi yang ada,agenda penanaman ini diambil oleh Bupati Lingga,sebagai langkah dalam mendukung ketersediaan bahan pangan dalam menyambut datangnya bulan puasa dan lebaran Idul Fitri yang jatuh pada pertengahan tahun ini.
” Insya Allah agenda tanam padi dan jagung di Lingga,akan dilakukan secara serentak pada tanggal 15 Februari 2018 mendatang. Luas lahan tanam yang sudah tersedia sekitar 1.800 Ha,yang terdiri dari lahan sawah baru 600 Ha dan lahan perkebunan jagung 1.200 Ha.Kegiatan penanaman secara serentak itu,melibatkan ribuan massa dari kelompok tani, pelajar, mahasiswa, TNI/Polri, ASN, Organisasi Kepemudaan dan Ormas, termasuk Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lingga. Khusus untuk penanaman padi akan dilakukan secara serentak di lima desa, yakni Desa Resang, Marok Kecil, Panggak Darat, Bukit Langkap dan Sungai Besar.”Kata Alias Wello dalam rilis yang dikeluarkan oleh pihak Humas Pemkab Lingga Rabu (24/01) tadi.
Bupati Lingga ini juga menambahkan kalau pihak nya juga menerima informasi,kalau pihak STTP Malang juga ikut mendukung program yang ada dengan mengirimkan sebanyak 200 mahasiswa nya pada saat penanaman.
” Saya baru dapat informasi dari Ketua STPP Malang yang akan mengirim 200 orang mahasiswa dan 52 orang dosen pembimbing untuk mendukung kegiatan pananaman padi secara serentak di Lingga. Kemudian mahasiswa D1 IPB sekitar 105 orang juga ikut berpartisipasi mulai dari penanaman hingga panen.”Kata Alias Wello.
Masih dalam rilis yang ada,Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang Fat’han A Rasyid,membenarkan rencana pengiriman 200 orang mahasiswa dan 52 orang dosen pembimbing ke Lingga untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) guna mendukung program Pemerintah Kabupaten Lingga dan Kementerian Pertanian yang akan menjadikan Lingga sebagai lumbung pangan berorientasi ekspor di wilayah perbatasan.
” Pengiriman 200 orang mahasiswa STPP ke Lingga ini, merupakan implementasi dari MoU yang sudah ditandatangani Ketua STPP Malang dengan Bupati Lingga tahun 2017 lalu. Para mahasiswa STPP Malang ini, berada di Lingga selama 90 hari.”Kata Fat’an.
Fat’han juga memaparkan secara singkat,kalau STPP Malang menaruh perhatian besar terhadap Kabupaten Lingga.Ini dikarena masih minimnya pengetahuan dan pengalaman tentang pertanian dan peternakan yang ada di Lingga.Selain itu juga,posisi geografis Lingga yang berada di wilayah perbatasan Singapura dan Malaysia, dipandang pihak nya memiliki nilai strategis bagi pengembangan komoditas pertanian beorientasi ekspor.
” Saya berharap kerjasama STPP Malang dengan Pemkab Lingga,tidak hanya pada kegiatan penanaman padi saja.Tetapi juga berkembang hingga pada pasca panen dan pengemasan. Apalagi Kabupaten Lingga ini juga mendapat perhatian serius dari pak Mentan.”Tambah Fat’han.(Im).