Selingga.com (24/05) Dabo. Tidak cukup sejenis narkoba saja yang berkeinginan kuat untuk masuk ke wilayah Lingga ini,sejenis rokok untuk FTZ (Free Trade Zone) Batam pun dengan gagah nya berusaha mencari celah biar bisa tetap exist dalam memenuhi pasaran para penikmat tembakau di Bunda Tanah Melayu ini.
Empat kali penindakan yang telah dilakukan jajaran Bea-Cukai Dabo Singkep sebelumnya,tidak menurunkan nyali pemain rokok FTZ ini untuk tetap memasukkan barang sejenis tembakau isap tersebut. Entah ramuan mujarab apa yang ada buat para pemasok rokok tersebut,sehingga terkesan “aman dan terkendali”.
” Kami sudah melakukan 4 kali penindakkan dalam tahun ini. Terakhirnya pada Senin (23/05) 2016 tadi sebanyak 5.200 bungkus. Karena letak geografis yang dekat dengan kawasan FTZ,maka sangat memungkinkan banyak terjadi rembesan. Tapi kami akan terus melakukan penindakan bila ada barang FTZ yang beredar di Lingga.”Kata Tony Leonard selaku Kepala KPPBC (Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai) Tipe Pratama Dabo Singkep kepada Selingga.com melalui pesan singkat pada Selasa (24/05) tadi.
Kerja keras jajaran Bea-Cukai Dabo Singkep dalam pemberantasan masuk nya rokok FTZ ini tidak cukup hanya dilakukan pihak mereka saja,tanpa ada diikuti oleh pihak-pihak yang berkompeten dalam hal ini secara serius.
Masuk nya rokok FTZ ini diduga menggunakan transportasi reguler yang ada. Sampai saat ini pihak media Selingga.com belum dapat mengetahui sejauh apa modus yang di pakai kalangan penyeludup ini untuk bisa exsist memasukan rokok FTZ tersebut. Selain diduga dimasukkan menggunakan angkutan reguler,salah satu sumber Selingga.com yang tidak mau di publikasikan identitas nya ini dan berdomisili di Batam,pernah sebelumnya di tawari untuk memasukkan rokok FTZ tersebut dengan menggunakan spead boat dengan kapasitas mesin 3×200 PK.
” Pernah. Dulu pernah ditawari untuk memasukkan rokok lokal Batam ke daerah Lingga. Biasa nya kalau untuk bawa rokok,kita menggunakan armada spead boat dengan kapasitas mesin 3×200 PK. Untuk sekali jalan kalau ke arah Lingga,paling tidak kita bisa bawa 7.000 slop. Kalau untuk biaya nya di hitung per slop nya. Kita ambil upah antar saja. Kalau dulu kita pasang tarif Rp.8.000 per slop nya,kalau sekarang ini sekitar Rp .5.000 per slop lah untuk antar ke Dabo Singkep. Kalau dengan barangnya,lain lagi hitung nya. Kalau perjalanan ke Dabo itu makan waktu sekitar3 jam. Cuma karena dulu itu pembayarannya menunggu waktu 1 minggu setelah barang diantar,maka nya kita cancel kan.”Kata sumber tersebut yang sebelumnya selalu mengantar rokok FTZ Batam untuk beberapa daerah di Riau dengan menggunakan spead boat,melalui telepon selular pada Selasa (24/05) tadi.(Im).