Selingga.com (11/10) Dabo. Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Lingga yang mulai dari tanggal 04-10 Oktober 2020 ini resmi ditutup pada Sabtu (10/10) malam tadi. Kegiatan PBAK tahun 2020 ini digelar berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya terkait dengan adanya pandemik Covid-19 saat ini. Untuk tahun ini, kegiatan PBAK dilakukan dengan dua sistem, pertama tatap muka dengan protokol kesehatan dan kedua secara daring (online). Pada kegiatan penutupan yang dikemas dalam malam inagurasi saat itu, dimeriahkan dengan pertunjukan seni dari para mahasiswa, dosen, dan Komunitas Sastra Dilaut yang digelar di halaman Kampus STIT Lingga. Ketua Panitia yang juga Wakil Ketua III Sugeng Fitri Aji, M.Pd.I. dalam sambutannya pada pembukaan acara saat itu berharap mahasiswa baru nantinya bisa meraih cita-cita yang ada pada mereka.
“Mudah-mudahan acara ini diberkati oleh Allah. Selamat bergabung dan menjadi bagian keluarga baru di STIT Lingga, semoga ke depannya kalian dapat mengejar mimpi dan cita-cita yang kalian inginkan,” kata Sugeng Fitri Aji dalam sambutannya saat itu.
Sementara itu, Ketua STIT Lingga, Dr. Fauzi, M.Si., kepada pihak media mengatakan kalau pelaksanaan PBAK bertujuan untuk pengenalan sistem dan visi-misi yang ada kepada mahasiswa baru.
“Hari ini Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Lingga sudah melaksanakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) pada mahasiswa baru dengan jumlah 58 orang. Tujuan PBAK adalah bagaimana mahasiswa baru itu mengenal sistem, visi-misi dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Lingga tersebut, kemudian proses pembelajaran di mana mereka harus ditempa dengan sebaik mungkin,” kata Fauzi.
Selain itu, Fauzi juga mengatakan kalau pelaksanaan PBAK untuk meningkatkan rasa kebersamaan yang ada antarmahasiswa dan merupakan syarat untuk mengikuti skripsi nantinya.
“Pelaksanaan PBAK ini juga untuk meningkatkan kebersamaan sesungguhnya bagi mahasiswa lama dan mahasiswa baru yang memang merupakan Tri Darma Perguruan Tinggi Sekolah Ilmu Tarbiyah Lingga. PBAK ini juga dilaksanakan oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia dan merupakan syarat untuk menjadi mahasiswa. Jika tidak mengikuti PBAK, dia tidak bisa mengikuti sidang skripsi di akhir nanti karena itu merupakan syarat utama dalam mengakhiri studi di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Lingga ini,” papar Fauzi.
Ketua STIT Lingga ini berharap dengan pelaksanaan PBAK ini, ke depannya bisa mematangkan pola pikir yang ada pada para mahasiswa.
“Harapan kita ke depannya dengan pelaksanaan PBAK ini, mahasiswa dengan sistem pembelajaran yang ada didapat selama ini secara formal kemudian yang didapat di perguruan tinggi, dapat mengubah akhlaknya, kemudian kematangan cara berpikirnya, sistematika berpikirnya, dan kesabaran berpikirnya. Intinya adalah pemikiran-pemikiran mereka itu tampilnya beda dari apa yang telah didapatkan sebelumnya di bangku pendidikan secara formal,” kata Fauzi. (Im).