Selingga.com (20/09) Marok Tua.Setelah sebelumnya sempat bertahan 2 kali terhadap serangan angin puting beliung,namun kali ke tiga ini,jembatan penghubung desa Marok Tua Kecamatan Singkep Barat ke daratan pulau Singkep tersebut harus pasrah dan ambruk sekitar 60 meter dari 220 meter panjang keseluruhan nya.
Serangan angin “taong” dini hari sekitar pukul 04.00 wib di desa dengan jumlah penduduk nya lebih kurang 700 KK ini pada Selasa (20/09) ini,membuat satu-satu nya jembatan kayu yang di bangun dengan dana sekitar 300 juta dari P3DK dan merupakan akses yang dapat dilewati selain jalur laut tersebut lumpuh total.
” Angin puting beliung tadi malam pak.Ini sudah kali ke tiga kena puting beliung,disitu lah (jembatan) tempat nya.”Tapi yang ketiga ini kuat.Putus ditengah-tengah.Tetapi Alhamdulillah,tidak ada korban.Cuma bagi nelayan yang pulang dari kelong,kena ribut.Akibat nya aktivitas masyarakat yang biasa menggunakan jembatan ini untuk pergi dan pulang,jadi terhambat,lumpuh.Yang runtuh kurang lebih 60 meter dari panjang keseluruhan nya 220 m.”Kata Kades Marok Tua Safarudin kepada pihak media,ketika dihubungi pada Selasa (20/09) tadi melalui telepon selular.
Kepala Desa Marok Tua di hari yang sama,langsung menghubungi pihak penangulangan bencana dan menjumpai Ketua Komisi I DPRD Lingga Neko Wesha Pawelloy.
” Saya pun menghadap(Pak Camat Singkep Barat) tadi (Selasa,20/09).Dan menghadap juga kepihak (Ketua) Komisi I (Neko Wesha Pawelloy) dan Badan Penanggulangan Bencana,dan mereka akan turun.Jembatan ini sebelumnya di bangun menggunakan biaya P3DK dengan menelan biaya sekitar 300 juta lebih pada tahun 2007/2008.Kita minta lah secepat nya lah di bangun baru.Karena kalau direhap pun tidak kuat lagi.Dan disitulah satu-satu nya akses untuk perekonomiannya,sosial nya.Pokok nya,semuanya di situ.”Papar Kades Marok Tua.Sementara itu Ketua Komisi I DPRD Lingga Neko Wesha Pawelloy sudah sampai kelokasi jembatan untuk melihat langsung keadaan dari serangan angin “taong” ini .(Im).