Selingga.com (04/07) Dabo. Kalau lah ada niat untuk membantu,memang tidak mesti harus menunggu jadi pengusaha,pejabat atau pun anggota dewan terlebih dahulu. Dan tidak perlu juga dengan mengandalkan teori-teori atau berlindung dibalik janji-janji. Kurniawan Hardiansyah dan Sri Maya Agustina bersama kawan-kawan nya di komunitas “Mari Berbagi” telah menampar kealpaan kita akan kaum dhu’afa,anak yatim dan janda-janda renta yang ada disekitar kita.
Kedua remaja bersama komunitas “Mari Berbagi” nya ini telah mencoba menggalang dana semenjak awal Ramadhan hingga puncak nya pada tanggal 13-14 Juli 2016 tadi dengan menyalurkan dana yang sudah terkumpul buat anak yatim,fakir miskin serta janda-janda yang sudah lanjut usia. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Komunitas “Mari Berbagi” Kurniawan Hardiansyah kepada Selingga.com pada Senin (05/07) di Dabo.
” Kami di komunitas “Mari Berbagi” ini sebelum nya telah melakukan penggalangan dana dari awal Ramadhan tadi. Sistem pengumpulan dana ini dengan cara di transfer atau bisa juga dengan sistem di jemput. Untuk itu kita menggunakan media sosial seperti BBM,FB dalam penyampaian informasi nya. Dan puncak nya pada tanggal 03 dan 04 Juli 2016 tadi,dana yang sudah terkumpul dari pihak donatur sebanyak Rp. 9.200.000 tersebut,langsung kita salurkan ke anak yatim,farkir miskin juga janda-janda yang sudah jompo dalam bentuk paket sembako sebanyak 35 paket ditambah uang untuk lebaran dengan nominal Rp. 100.000 dan Rp. 150.000 per orang nya. Kalau komunitas “Mari Berbagi” ini sudah lama kami dirikan. Awal nya di bentuk di Pekan Baru. Dua tahun yang lalu,kita pun sempat mengadakan nya di Dabo dan di Batam. Kalau di Pekan Baru bahkan hampir tiap-tiap minggu kita turun. Biasa nya hari Jum’at,Sabtu dan Minggu. Kalau untuk hari Jum’at program kita “berbagi nasi”. Biasa nya sebanyak 300 bungkus untuk tiap-tiap Jum’at nya. Sasaran kita biasa nya kalau disana itu adalah tukang parkir,pengemis dan petugas kebersihan. Dan Alhamdulillah kalau di Pekan Baru itu,kita bahkan ada donatur tetap nya. Kalau untuk kendala di Dabo ini terkadang pada relawan yang susah untuk standby buat pengambilan sedekah langsung. Biasa nya kalau untuk relawan kita dapatkan dari teman-teman sekolah dulu waktu di SMPN 2 Dabo.” Kata Kurniawan Hardiansyah.
Senada dengan Hardiansyah,Sekretaris Komunitas “Mari Berbagi” Sri Maya Agustina diwaktu yang bersamaan menambahkan kalau mereka pun telah melakukan juga sebelum nya di Batam.
” Kita pun sudah buat juga di Batam sebelum nya. Kalau di Batam itukan seperti wadah yang mengumpulkan kaum-kaum dhua’fa,seperti yang kami buat di kampus Politeknik Batam. Disana ada kawan-kawan yang bawa kaum fakir miskin ke sana. Di Politeknik itu lah di bagikan sumbangan yang sudah terkumpul. Selain itu kita juga mendatangi panti asuhan. Metode pengumpulan di Batam itu lebih kurang juga seperti yang di Dabo ini,lewat media sosial. Seperti saya juga dengan menghimbau teman-teman yang ada ditempat kerja. Dan karena tahun ini kita niatkan untuk dikampung sendiri,jadi kita lakukan pengumpulan dana dengan kawan-kawan di Dabo. Dan tadi saya melihat langsung di lapangan,memang banyak orang-orang kita yang mesti di bantu.”Papar.Sri Maya Agustina dengan penyampaiannya yang sedikit malu-malu.(Im).