Tiga Hari Didalam Lubang, Sudjasmin Makan Tanah Liat Untuk Bertahan Hidup

Lingga526 Views
banner 468x60

Selingga.com (09/10). Lubang bekas galian pengambilan example bouksit di desa Marok Tua Kecamatan Singkep Barat hampir saja memakan korban. Sudjasmin (66) warga desa Marok Tua ini harus bertahan hidup di dalam lubang dengan kedalaman sekitar 4 meter dan lebar hanya 0,5 meter serta panjang sekitar 1 meter. Imam masjid di desa Marok Tua ini terpaksa memakan tanah liat yang ada didalam lobang sebagai upaya untuk bertahan hidup hingga saat ditemukan oleh pihak keluarga nya pada hari Rabu (07/10) sekitar jam 19.30 wib malam.
” Biasanya saya mengantarkan bapak ke kebun pada hari Senin,kemudian hari Kamisnya saya jemput.Karena bapak saya pada hari Jum’at nya mau sholat Jum’at. Kemudian pada hari Rabu (07/10) tadi,abang ipar saya Apriyanto pergi kekebun ingin menanam cabe. Dikebun bapak tidak ada.Ketika di panggil-panggil tidak menyahut. Kemudian abg ipar saya Apriyanto memanggil pihak keluarga. Kami Cari kemana-mana. Karena daerah tersebut banyak semaknya,agak susah untuk mencari nya. Kami pun sudah berulang kali memanggil dan berteriak. Mungkin karena malam,agak susah juga. Lubang tempat bapak jatuh pun sudah dilewati berulang kali. Ketika adek saya mencari,barulah berjumpa. Karena adek saya mendengar suara sayup-sayup memanggil dan berteriak. Setelah di senter kedalam lobang itu,memang ada bapak saya. Ketemu nya sekitar jam 19.30 wib malam pada hari Rabu (07/10).Kami mulai mencari sekitar jam 16.00 sore.”Papar Sukasman anak Sudjasmin ketika ditemui sedang mendampingi bapaknya di RSUD Dabo pada Jum’at (09/10).
Sudjasmin (66) tahun masih terlihat lemah di ruangan UGD RSUD Dabo ketika di temui oleh Selingga.com.
” Lubang tempat saya jatuh betul-betul selebar ukuran badan saya. Saya pun sudah berusaha untuk memanjat keluar. Kalau tidak salah saya,sudah ada lebih kurang 40 kali saya memanjat. Tapi jatuh lagi,sampai saya kehabisan tenaga.Selama 3 hari didalam lobang,untuk bertahan hidup saya terpaksa memakan tanah liat. Kalau saya haus pun,hanya tanah liat yang dapat saya makan. Didalam lobang terkadang posisi badan saya harus jongkok. Sampai saat ini keadaan kaki saya masih lemah.”Kata Sudjasmin
Apriyanto,menantu Sudjasmin berharap kejadian serupa jangan berulang dan lobang bekas galian perusahaan bouksit itu jangan dibiarkan begitu saja.
” Lubang jatuh nya bapak mertua saya merupakan lubang bekas galian untuk pengambilan example bouksit oleh PT Hermina Jaya. Pengalian ini sudah dilakukan lebih dari 1 tahun yang lalu. Banyak lubang-lubang dengan ukuran dalamnya sekitar 5 sampai 6 meter. Bahkan ada yang 7 meter .Lebar lubang sekitar 0,5 meter X 1 meter. Dan ini sudah terbiar begitu lama. Kita Mau ada tindakan nyata dalam hal ini. Takutnya ada kejadian-kejadian yang sama menimpa seperti bapak mertua saya jangan sampai berulang lah. Lubang-lubang ini bukan hanya ada di Marok Tua saja,di desa Langkap dan desa Cukas pun ada.”Tutur Apriyanto.(Im)

banner 325x300
Baca juga :   SLCC PGRI Lingga Gelar Workshop Praktik Coaching Supervisi Akademik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *