Selingga.com (26/11) Dabo. Tim Pakem (Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat) yang dipimpin Kepala Kejaksaan Negeri Lingga, Imang Job Marsudi, selaku Ketua Tim, gelar rapat koordinasi pada Selasa (26/11) tadi di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepri. Rakor yang melibatkan beberapa unsur di dalam Pakem tersebut bertujuan untuk melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap aliran-aliran kepercayaan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
“Hari ini kita melaksanakan Rapat Tim Pakem (Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat). Tujuannya untuk melakukan pengawasan-pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang terkait dengan aliran-aliran kepercayaan yang ada di masyarakat, aliran-aliran keagamaan. Selain itu, bertujuan juga untuk melakukan pembinaan, jangan sampai nanti ada aliran-aliran kepercayaan untuk membentuk agama baru. Kemudian aliran-aliran keagamaan yang bisa mengganggu ketertiban umum, ketertiban masyarakat, juga bertujuan supaya kondisi tetap kondusif, aman, damai,” kata Imang Job Marsudi kepada pihak media usai kegiatan.
Imang Job Marsudi juga menambahkan kalau pihak mereka telah juga melakukan pendeteksian dini terkait hal tersebut.
“Kita melakukan deteksi secara dini. Oleh karena itu, tadi kita melaksanakan rapat koordinasi dengan melibatkan beberapa unsur. Ada dari pemerintah daerah yang dihadiri oleh Kesbangpol Linmas, dari Polres Lingga yang diwakili oleh Kasat Intel, dari Kodim yang diwakili oleh Pasintelnya, dari BIN, dan FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama). Pilar terdepannya adalah FKUB ini yang langsung berinteraksi dengan masyarakat adalah rekan-rekan dari FKUB ini. Kita mengharapkan terjalin kerukunan umat beragama, tidak terjadi perpecahan, konflik, ataupun potensi-potensi ke arah itu,” tambah Imang Job Marsudi.
Disinggung keadaan Lingga, Kajari Lingga ini mengatakan kalau untuk wilayah kerja mereka, masih terhitung aman dan kondusif.
“Untuk secara umum, kita termasuk aman, kondusif. Namun demikian, kewaspadaan harus tetap ada dan tetap menjaga agar kondisi tetap stabil, tetap kondusif. Tadi, kita ada menyerap informasi yang ada di masyarakat, terutama yang disampaikan rekan-rekan dari FKUB, keluhannya apa. Kita bisa mendeteksi itu, apakah itu bisa menimbulkan konflik atau tidak, disharmoni atau tidak, kita bisa menilai itu,” kata Kajari Lingga.
Imang Job juga mengatakan kalau kegiatan yang ada tidak hanya sebatas seremonial saja.
“Ya tidak. Inikan tim. Artinya, tim selalu berjalan terus, selalu koordinasi. Mungkin kita jadwalkan nantinya, beberapa bulan lagi, kita ada pertemuan lagi. Kembali menggali informasi-informasi yang ada di masyarakat,” kata Imang Job Marsudi.
Sedangkan Ketua FKUB Lingga, H. Ridwan, kepada pihak media mengatakan kalau sebelumnya mereka telah menangani beberapa kasus.
“Sebenarnya Pakem ini sudah lama, sejak dari SK Presiden Tahun 1965, sudah ada. Namun tidak punya kegiatan. Akhirnya, kami dari FKUB ini sering mendapat laporan-laporan tentang aliran sesat, aliran sempalan. Sehingga yang tugas pokok sebenarnya di Pakem, akhirnya mau tidak mau kita sebagai FKUB bekerja sama dengan Kesbangpol sudah menangani beberapa kasus di daerah kita. Tetapi, alhamdulliah, berjalan dengan baik,” kata H. Ridwan.
Ketua FKUB ini juga menambahkan kalau dengan aktifnya Pakem, ruang gerak mereka akan lebih luas lagi.
“Jadi, dengan sudah diaktifkannya lagi Pakem ini, ruang gerak kita lebih luas dan kita betul-betul didasari dengan surat keputusan. Artinya, kita bergerak ada landasan hukumnya. Mudah-mudahanlah Pakem di Kabupaten Lingga ini tetap eksis terus. Kemudian, kejadian-kejadian di masyarakat kita dapat tertangani, sesuai dengan jalur hukum yang legal dan masyarakat mendapatkan ketenangan,” kata H. Ridwan. (Im).