Tudung Manto Masih Menjadi Agenda Utama Dekranasda Lingga

Lingga455 Views
banner 468x60

Selingga.com (24/06) Dabo. Usai dilantik sebelumnya sebagai ketua Dekranasda Kabupaten Lingga untuk masa bhakti 2021-2024, Maratusholiha menggelar rapat koordinasi dengan penggurus Dekranasda Kabupaten Lingga. Rapat koordinais tersebut di gelar di Kantor Dekranasda pada Rabu (23/06) tadi di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga. Ketua Dekranasda Kabupaten Lingga, Maratusholiha, mengatakan kalau rapat perdana yang dilakukan semenjak dirinya dilantik pada bulan April 2021 lalu adalah dalam rangka mempersiapkan pelantikan pengurus Dekranasda Kabupaten Lingga dalam waktu dekat ini.

“Ini adalah rapat perdana setelah saya dilantik sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten Lingga. Untuk agenda kedepannya adalah persiapan untuk pelantikan pengurus Dekranasda Kabupaten Lingga serta persiapan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang memang sudah kita susun bersama,” kata Maratusholiha.

Maratusholiha mengatakan kalau untuk agenda kerja kedepannya, salah satunya adalah terkait dengan Tudung Manto.

Rapat koordinasi dengan penggurus Dekranasda Kabupaten Lingga

“Target Dekranasda Kabupaten Lingga itu yang pertamanya terkait dengan Tudung Manto, kemudian Batik Lingga dan yang ketiganya adalah tenun,” kata Maratusholiha.

Terkait dengan Tudung Manto, Ketua Dekranasda Kabupaten Lingga ini menambahkan kalau Tudung Manto sudah sepenuhnya milik dari Kabupaten Lingga.

Rapat koordinasi dengan penggurus Dekranasda Kabupaten Lingga

“Sesuai dari aturan yang ada, Tudung Manto adalah hak milik dari Kabupaten Lingga. Jadi dari aturan Kemengkumham tersebut, Tudung Manto ini tidak boleh diproduksi selain Kabupaten Lingga,” jelas Maratusholiha.

Disinggung tentang kemampuan untuk memproduksi Tudung Manto, Maratusholiha ini mengatakan kalau SDM terkait hal tersebut ada, bahkan nantinya akan dibuat pelatihan buat kalangan ibu-ibu rumah tangga.

Rapat koordinasi dengan penggurus Dekranasda Kabupaten Lingga

“SDM kita sudah luarbiasa terutama di Daik. Makanya nanti kita akan minta ke kecamatan, ke desa-desa melalui Anggaran Desa untuk melatih khususnya ibu-ibu rumah tangga agar bisa membuat Tudung Manto. Supaya apa, supaya kehadiran Tudung Manto ini tetap hidup sampai kapanpun di Kabupaten Lingga ini. Itu harapan kami,” kata Maratusholiha.

Baca juga :   "Kades" Jarang Ngantor, Desa Bakong Pakai "Kepala Suku" Saja.

Terakhir, Ketua Dekranasda Kabupaten Lingga ini menambahkan kalau meskipun pembuatan Tudung Manto memerlukan waktu yang cukup lama namun banyak pihak luar dari Kabupaten Lingga yang memesannya.

Rapat koordinasi dengan penggurus Dekranasda Kabupaten Lingga

“Satu Tudung Manto itu prosesnya sampai 1 bulan baru selesai pembuatannya. Yang mesan Tudung Manto banyak juga dari luar Kabupaten Lingga. Bahkan mereka sanggup untuk menunggu sampai 5-6 bulan untuk mendapatkan Tudung Manto tersebut,” kata Maratusholiha. (Im).

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *