Selingga.com (28/01) Singkep Barat. Masyarakat Desa Langkap, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, dikabarkan turun mendatangi tempat produksi PT Telaga Bintan Jaya (TBJ) yang bergerak di bidang pertambangan bauksit, pada Selasa (28/01) tadi. Sekretaris Desa Langkap, Iskandar, mengatakan kalau kedatangan warga terkait dengan perjanjian pihak desa dengan perusahaan penambangan bauksit itu sebelumnya.
“Sesuai dengan perjanjian kemarin itu, ketika salah satu kapal perusahaan memasuki pelabuhan, mengatakan siap mengeluarkan pinjaman masyarakat sekitar Rp350 juta, pak. Alhamdulillah, pada hari ini pihak perusahaan telah sama-sama jumpa masyarakat, bahwa perjanjian itu telah selesai, tinggal menunggu perusahaan beroperasi ke depannya,” kata Iskandar, saat ditemui di Kantor Desa Langkap.
Disinggung terkait dengan dana pinjaman tersebut, Sekdes Langkap ini mengatakan kalau dana tersebut adalah dana dari CSR.
“Salah satunya yang kemarin itu, CSR pak,” kata Iskandar.
Ditanyakan tanggapan dari pihak perusahaan, Iskandar mengatakan kalau dari pihak perusahaan sejauh ini sudah menyetujui pinjaman tersebut.
“Sejauh ini, alhamdulillah sudah oke. Ketika kapalnya sudah beroperasi, pinjaman akan diserahkan kepada masyarakat,” kata Iskandar.
Sementara itu, Camat Singkep Barat, Febrizal Taufik mengatakan kalau memang benar perjanjian yang dimaksud, pihak perusahaan akan mengakomodirnya.
“Menanggapi terkait dengan permasalahan ini, masyarakat sudah duduk dengan pihak perusahaan dan hal ini merupakan kesalahpahaman. Hal yang dijanjikan oleh perusahaan tersebut akan diakomodir ke depannya. Apabila benar, sesuai dengan perjanjian dari pihak desa dan perusahaan itu, akan ditunaikan oleh pihak perusahaan,” kata Febrizal Taufik.
Terkait permasalahan yang ada, Kapolres Lingga, AKBP Joko Adi Nugroho, S.I.K., M.T. melalui Kabagops, Kompol Rusdwiantoro yang turun memantau langsung di lapangan saat itu mengatakan kalau setelah dijelaskan oleh pihak perusahaan, warga dapat memahaminya.
“Masyarakat mengira tongkang yang sandar di jetty tersebut mau loading, padahal tongkang tersebut mengangkut alat berat untuk operasional. Setelah dijelaskan oleh pihak perusahaan, akhirnya warga memahami dan mereka membubarkan diri dengan tertib,” kata Kompol Rusdwiantoro.
Dari informasi yang diperoleh, jalannya aksi warga Desa Langkap yang terdiri dari laki-laki dan perempuan saat itu, salah seorang ibu-ibu diinfokan nekat mau buka baju karena kesal dengan pihak perusahaan. Namun dapat dicegah oleh salah seorang petugas yang ada. (Im).