Kompol Rusdwiantoro Lewat, Romouli berteriak, "Pak, Tolong Pak, Kami Tidak Mengerti Masukkan Bensin"

Lingga248 Views
banner 468x60

Selingga.com (28/01) Singkep Barat. Akses jalan menuju Desa Cukas, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, sekitar beberapa kilometer dari simpang antara ke arah Marok Tua dan Langkap yang masih berupa pengerasan, agak sedikit licin, apalagi kalau turun hujan. Jalanan ini juga yang dilewati oleh beberapa orang tenaga pengajar SDN 010 Cukas sehari-harinya. Terkadang kendaraan roda dua yang membawa para pengajar yang bolak-balik dari Dabo setiap harinya itu mengalami masalah di jalanan. Seperti juga yang dialami oleh Kepala SDN 010 Cukas, Romouli bersama rekannya, pada Selasa (28/01) tadi. Romouli bersama seorang rekannya dengan menggunakan 2 kendaraan, terpaksa harus minta tolong kepada Kabagops Polres Lingga, Kompol Rusdwiantoro yang kebetulan melintasi jalan tersebut.
“Pak, tolong pak, kami tidak mengerti masukkan bensin, sudah bertabur semua, selangnya lepas,” kata Romouli saat itu kepada Kompol Rusdwiantoro.
Kepada pihak media, Romouli mengaku kalau dirinya bersama rekan guru lainnya, selalu bolak-balik dari Dabo ke Cukas setiap hari kerjanya.

Kepala SDN 010 Cukas, Romouli (kanan)

“Kami guru SDN 010 Cukas, Kecamatan Singkep Barat, bolak-balik setiap hari ke Dabo Singkep. Beginilah keadaan akses jalan ke Cukas sekarang ini, barusan tadi kawan kami jatuh. Bensin motornya tumpah, selang minyaknya putus dan cupnya patah. Terpaksalah kami berhenti dan minta tolong kepada bapak polisi yang kebetulan lewat di sini,” kata Romouli.
Romouli berharap akses jalan tersebut bisa semakin bagus ke depannya.
“Mudah-mudahan untuk selanjutnya, akses jalan ini semakin diperbaiki oleh pemerintah agar kami para pendidik dapat melaksanakan tugas kami dengan baik,” kata Romouli.
Kompol Rusdwiantoro Lewat, Romouli berteriak, “Pak, Tolong Pak, Kami Tidak Mengerti Masukkan Bensin”

Di SDN 010 Cukas sendiri, saat ini terdiri dari 63 peserta didik dengan 9 orang tenaga pengajar.
“Guru PNS ada 5 orang, yang honornya 4 orang. Anak didik kita berjumlah 63 orang. Kalau kendala lainnya, kalau motor kami mogok karena kami banyak perempuan, susah untuk minta pertolongan perbaikan motor di tengah jalan. Sering minta tolong kepada masyarakat yang kebetulan lewat saja,” jelas Kepala SDN 010, Cukas ini.
Disinggung tentang keberadaan perumahan guru di Cukas, Romouli mengatakan kalau fasilitas yang ada di perumahan guru yang ada tersebut banyak yang rusak.
“Ada perumahan guru, tetapi kurang layak untuk ditempati karena banyak kerusakan di sana-sini, terutama bocor. WC-nya yang kurang bagus, kamar mandinya, dan fasilitas air yang kurang memadai. Memang kalau sekarang listrik sudah ada,” kata Romouli.
Untuk sampai ke tempat mengajarnya, Romouli mengaku kalau dia harus berangkat dari Dabo sekitar pukul 06:15 WIB.
Kompol Rusdwiantoro Lewat, Romouli berteriak, “Pak, Tolong Pak, Kami Tidak Mengerti Masukkan Bensin”

“Dari Dabo, jam 06:15 WIB, terkadang jam 6:30 WIB, tergantung cuaca. Kadang-kadang kalau hujan deras, kita agak lambat di perjalanan. Sampai di tempat mengajar sekitar jam 08:00 WIB” jelas Romouli.
Terakhir, Romouli berharap kepada pihak Pemkab Lingga untuk bisa memperhatikan akses jalan ke Desa Cukas itu.
“Mudah-mudahan pemerintah memperhatikan akses jalan dari Cukas ke Dabo. Semoga semakin diperbaiki dan diperhatikan untuk menunjang pendidikan, terutama anak-anak SD Langkap, Cukas, Bakong, dan Setawar,” kata Kepala SDN 010 Cukas ini. (Im).

banner 325x300
Baca juga :   Tinjau Sentra IKM Kelapa, Nizar Harap Ekspor Produksi Harus Kontinuitas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *