Pasir Kampung Boyan Tenggelamkan Lapangan Volly

Singkep419 Views
banner 468x60

Selingga.com Dabo (08/02). Keberadaan lapangan Volly yang terendam dan tertutup pasir laut di Kampung Boyan Desa Batu Berdaun Kecamatan Singkep sempat menjadi sorotan ketika terjadi nya musibah bencana alam naik nya pasang laut yang disertai dengan curah hujan saat ini.
Namun Zainal selaku Kades Batu Berdaun mengatakan kalau penetapan lokasi untuk pembangunan lapangan volly yang menggunakan dana APBN tersebut sudah melalui proses musyawarah dengan pihak masyarakat desa tersebut,ketika di temui di Kampung Boyan,Desa Berdaun pada Senin (08/02).
WP_20160208_14_30_49_Pro-33
” Kalau masalah lapangan volly itu,saya sudah sampaikan kepada masyarakat,ada verifikasinya. Disini yang aktif olah volly nya,ya Kampung Boyan ini lah. Saya sudah sampaikan kepada RT, RW, ada atau tidak di Kampung Boyan ini lahan yang kira-kira bisa dihibahkan. Karena Lapangan volly itu besar ukurannya, 17m x 30m. Maka dari itu kita ambil lokasi yang tidak dibeli. Inikan bukan hanya lapangan volly saja yang tenggelam dan tertimbun pasir laut,tetapi rumah warga pun kena akibat gelombang pasang yang tinggi. Penentuan lokasi ,itu kerja sama juga dengan pihak masyarakat.Masyarakat mintanya dimana. Kemudian yang keduanya,Lapangan volly itu harus aktif,Kampung Boyan ini olah raga volly nya aktif. Dan kalau lahan,kita tidak boleh beli,harus hibah. Itulah lahan yang ada. Dan lapangan volly itu sudah kita pantau,dan tidak rusak. Nanti akan kita antisipasi dengan membuang pasirnya. Lagi pula pengerjaan lapangan volly itukan baru temen yang pertama. Kalau seandainya ada Force Majeur (kerusakan akibat bencana alam) yang berkepanjangan,maka saya beranggapan bahwa lapangan volly itu tidak layak disitu.Tetapi dari tahun 2011 sampai sekarang ini,baru tahun 2016 ini yang ada kejadian seperti ini.Saya beranggapan bahwa ini adalah musibah. Ini adalah keadaan alam,bencana alam. Tetapi kalau lapangam volly itu menjadi sorotan,saya tidak sepaham dibuatnya. Karena kalau masalah bencana ini,yang disorot itu lapangan volly nya, karena lapangan volly itu menelan biaya begitu-begini,itukan tidak relevan. Karena ini bencana alam. Dan tanpa direncana.”Papar Zainal panjang lebar kepada Selingga.com.
Kades Desa Batu Berdaun ini juga mengatakan kalau pihak mereka telah berkomunikaai dengan pihak kontraktor yang membangun lapangan volly tersebut terkait dengan ada nya bencana alam tersebut.
” Ya,saya sudah sampaikan tadi. Sekarang ini kan kontraktor nya baru terbayar 65%,baru tarmin pertama. Dan masih ada penangguhan dana lagi. Dan ada fource majeur yang disampaikan. Maka dari itu kita lihat dulu kondisinya.Apakah alam nantinya tidak mengizinkan lagi. Kalau tidak mengiInkan lagi,Maka lapangan volly dilokasi itu kita anggap gagal karena bencana alam. Dan kita antisipasi apakah bisa diupayakan agar lapangan volly itu bisa diselesaikan dengan 100% atau tidak. Biar kita ada antisipasi nantinya.”Tambah Kades Batu Berdaun ini.
Mahpud (50) salah seorang mayarakat Kampung Boyan mengatakan kalau lapangan tersebut dinaikkan sejengkal lebih bagus lagi,biarpun tidak menjamin air laut dan pasir tidak naik.
“Kalau kami “no coment” lah kalau masalah itu.Yang taunya pak Kepala Desa lah. Katanya ada dana,mau dibangun.Kalau kami masyarakat ini,kalau mau dibangun,bangun lah. Tetapi masih bisa diperbaikilah lagi lapangan yang tertimbun pasir laut itu. Memang kalau dapat waktu dibangun,ditambah tingginya sejengkal lagi. Tetapi kalau air pasang tadi,tetap masuk juga.Tetapi tidak separah ini.”Kata Mahpud.
Salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya berujar senada dengan Mahpud.
” Tidak ada tanggapan,bukan kita sengaja biar terendam.Kita pun bukan dapat menahan kalau masalah bencana alam ini.Ini musibah.”Kata nya. (Im)

banner 325x300
Baca juga :   Semaraknya Pawai Taaruf MTQ VII Provinsi Kepri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *