Selingga.com (04/10) Dabo. Portal Rumah Belajar dikenalkan bagi siswa-siswa di Kabupaten Lingga. Program Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pustekkom ini, sebelumnya telah di lounching dan bisa di akses dengan gratis. Sugeng Fitri Aji, M.Pd.I selaku ‘Sahabat Belajar Provinsi Kepulauan Riau 2019’, melakukan sosialisasi di MTS Negeri Lingga pada Jum’at (04/10) tadi. Sugeng mengatakan kalau pendidikan harus bisa berubah kearah yang lebih canggih.
“Kegiatan kita hari ini adalah sosialisasi Portal Rumah Belajar dari Kementerian Pustekom. Ini adalah program dari Pemerintah Pusat melalui Pustekom, dengan melounching aplikasi Portal Rumah Belajar yang bisa diakses gratis. Manfaatnya, ini bisa digunakan siswa untuk bisa belajar dan juga bisa digunakan oleh guru untuk belajar. Kemudian para orangtua juga bisa memanfaatkan aplikasi Rumah Belajar. Tentunya aplikasi ini gratis, tidak berbayar. Karena ini gratis, pemerintah harus mensosialisasikan kepada masyarakat agar bisa dimanfaatkan dengan baik. Karena kita sama-sama tahu tantangan pendidikan saat ini, adalah tantangan revolusi 4.0. Maka pendidikan juga harus bisa berubah kearah pendidikan yang lebih canggih, lebih baru lagi, sehingga tercapai digitalisasi sekolah,” kata Sugeng.
Sugeng juga menambahkan kalau sosialisasi dari pihaknya tidak memiliki batasan waktu. Aplikasi yang ada juga bisa diakses melalui jaringan internet.
“Aplikasi ini bisa kita download di playstore, bisa akses di internet dengan link “belajar.kemdikbud.go.id”. Kalau untuk sosilisasi terkait ini, itu tidak ada batasan. Akan tetapi, semakin sering kita banyak sosialisasi, semakin sering kita sosialisasi ke media, ini akan lebih bermanfaat. Karena, semakin banyak orang tahu, semakin banyak orang mendownload portal Rumah Belajar ini secara gratis,” terang Sugeng.
Selain itu, Sugeng menjelaskan kalau Rumah Belajar yang memiliki 3 fitur tersebut, memiliki 8 icon di salah satu fiturnya.
“Di dalam portal Rumah Belajar, memiliki 3 fitur. Fiturnya adalah Utama, Pendukung dan Tambahan. Untuk fitur Utama, memiliki 8 icon, yang pertamanya Sumber Belajar yang berisikan materi belajar, video interaktif yang sangat menarik. Kemudian Buku Sekolah Elektronik. Di situ, siswa bisa mendownload buku sekolah. Kemudian Laboratorium Maya. Kalau sekolah didaerah pulau-pulau, ini sangat bermanfaat. Dengan keterbatasan lab, anak tersebut bisa melakukan lab maya/lab online. Kemudian Kelas Maya, di sini juga bisa menjadikan anak-anak yang ada untuk mengikuti kelas online. Sehingga belajar itu tidak hanya di kelas. Selanjutnya ada Peta Budaya, yang berisikan budaya seluruh Indonesia. Kemudian ada juga Wahana Jelajah Angkasa, yang berisikan jelajah luar angkasa. Ada juga Bank Soal, untuk siswa melakukan simulasi latihan-latihan soal. Kemudian yang terakhir adalah pengembangan profesi berkelanjutan. Ini bermanfaat untuk guru-guru dan bisa melatih kompetensi melalui fitur ini,” papar Sugeng.
Sahabat Rumah Belajar Provinsi Kepulauan Riau 2019 ini juga memaparkan, kalau respon yang didapat dari peserta didik yang ada, sangat baik.
“Ini untuk seluruh siswa, dari tingkat SD, SMP/sederajat, dan SLTA/sederajat. Untuk tingkat PAUD dan TK, kontennya sudah mulai diisi. Semua bisa. Karena ini untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Saya sudah sosialisasi ke beberapa sekolah di Kabupaten Lingga, saya melihat respon anak-anak yang ada, sangat baik. Karena mereka seakan-akan bisa melakukan proses pembelajaran dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Tentunya hanya dengan bermodal handphone, mereka bisa bermain sambil belajar. Tentunya yang paling penting, dengan adanya aplikasi ini yang digunakan melalui handphone, maka ketika anak-anak memiliki handphone, bisa memanfatkannya dengan positif. Dengan adanya portal Rumah Belajar yang bisa di download ini, anakpun bisa menggunakan handphone dengan positif,” papar Sugeng.
Terakhir, Sugeng mengatakan kalau Konten Rumah Belajar tersebut, sudah dikembangkan oleh pihak Pustekom sejak tahun 2011 lalu.
“Konten Rumah Belajar ini, dikembangkan oleh Pustekkom sejak Tahun 2011. Akan tetapi, mulai digaungkan sampai munculnya aplikasi ini, sekitar beberapa tiga tahun belakangan inilah yang lebih intens lagi sosialisasinya. Karena kita sama-sama tahu, hari ini tantangan pendidikan kita adalah bagaimana pendidikan ini mampu menghadapi revolusi 4.0,” kata Sugeng.
Sementara itu, Nur Annisa,S.Pd selaku guru pembimbing pelajar MTS Negeri Lingga yang mengikuti sosialisasi saat itu, memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang ada.
“Bagi kami pihak sekolah, sangat bermanfaat sekali, anak-anak bisa mengenal lebih luas lagi bagaimana cara menggunakan Rumah Belajar ini. Kami sangat terbantu sekali dengan adanya Bapak Sugeng yang memberikan informasi kepada kami. Bagi anak yang sebelumnya tidak tahu, menjadi tahu bagaimana menggunakannya. Handphone yang ada bisa digunakan lebih efesien lagi,” kata Nur Annisa,S.Pd. (Im).
