Selingga.com (08/06) Dabo. Lantangnya suara RD Pascal dalam membawakan Puisi ‘Batu Berdaun’ miliknya, dalam jalannya Reuni Angkatan – 99 Dabo pada Jum’at (07/06) tadi, mampu ‘membakar’ suasana malam di Laksamana Cafe Dabo saat itu. Dengan karakter vokal beratnya, laki-laki asal Desa Batu Kacang, Kecamatan Singkep Kabupaten Lingga dan saat ini menetap di Batam, mengemas reuni yang ada dengan mengapresiasikan seni di dalam nya.
“Tujuan acara ini untuk menjalin tali persaudaraan dan mengingat kembali kampung halaman. Tetapi kita mengapresiasikan itu semuanya dalam seni, terutama puisi dan lagu,” kata RD Pascal, Ketua Panitia kegiatan saat itu.
RD Pascal juga menambahkan, kalau pihaknya ingin reuni yang ada, berbeda dari biasanya.
“Kita ingin ada reuni yang berbeda dari biasanya. Kalau biasanya mungkin diisi dengan hanya berkumpul sama-sama, makan sama-sama dan saling bersenda gurau, tetapi kita ingin mengisi suasana reuni ini dengan satu kebudayaan, seni dan sesuatu yang menjadi salah satu ciri khas dari Kebudayaan Melayu yang ada di Kepri, khususnya di Dabo Singkep. Karena telah banyak juga penyair dan orang-orang terkenal, lahir dari tempat kita ini,” kata RD Pascal.
Reuni yang ada, tidak hanya terbatas oleh kalangan sendiri saja. Panitia kegiatan juga menghadirkan beberapa seniman yang berada di Dabo Singkep seperti Norman Saoman, Sopie, Andi Acok, Ketua Komunitas ‘Dilaut’ Sri Wahyuni, Prof Hendra Wijaya yang piawai dengan permainan gitar solonya dan Alang Dilaut.
Tidak cukup dengan nama-nama yang ada, pemilik buku puisi ‘Penyair 1/2 Jadi’, Amsakar Achmad, juga hadir di tengah-tengah reuni tersebut. Wakil Walikota Batam ini ikut juga menghangatkan suasana dengan pembacaan beberapa puisinya. Salah satu nya puisi ‘Kidung Si Dodoi’ yang ditulisnya pada 21 November 2016 lalu.
“Khusus untuk acara ini, sungguh luar biasa. RD Pascal dan adik-adik di Angkatan – 99, bekerja cukup baik, walaupun semuanya mengalir saja, santai saja, tetapi mutu acaranya menurut saya luar biasa. Terima kasih untuk kebersamaan ini,” kata Amsakar Achmad.
Amsakar Achmad juga mengingatkan, untuk tetap membangun kebersamaan.
“Saya ingin adik-adik dan kawan-kawan semua, membangun kebersamaan, kekompakan dan saling bersinergi. Tidak saat nya lagi untuk membelah, untuk memilah kepentingan-kepentingan yang lebih kecil, yang akan membuat kita kerdil. Selain itu, harus ada rasa bangga terhadap negeri ini. Sesuai dengan profesi masing-masing, berbuat lah dengan niat berbuat untuk negeri ini. Saya yakin kita akan berkontribusi untuk Kabupaten Lingga dan Kepri dengan cara kita masing-masing,” kata Amsakar.(Im).
