Dinas Kebudayaan Lingga Akan Gelar Mandi Syafar, Tamu Luar Negeri Sudah Pesan Kamar

Lingga873 Views
banner 468x60

Selingga.com (14/10) Daik. Setelah sebelumnya, mandi Syafar yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), tradisi budaya ini akan dilaksanakan pihak Pemkab Lingga melalui Dinas Kebudayaannya pada tahun ini. Kegiatan yang ada akan difokuskan di Balai Adat Melayu Kabupaten Lingga.
“Pemkab Lingga melalui Dinas Kebudayaan tahun ini, kembali akan menghelatkan salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang telah ditetapkan sebagai WBTB Indonesia pada Tahun 2018, yakni tradisi mandi Syafar yang pelaksanaannya akan dilaksanakan pada hari Rabu (23/10) nanti. Tempat pelaksanaannya pada tahun ini kita fokuskan di Balai Adat Melayu Kabupaten Lingga, mengingat di replika Istana Damnah, tempat yang biasa kita lakukan setiap tahun, menurut rencana akan digunakan sebagai kantor kesekretariatan sementara, mengingat kantor mereka akan direhab tahun ini,” kata M. Ishak, selaku Kadis Parawisata Kabupaten Lingga, melalui pesan elektroniknya pada Senin (14/10) tadi.
M. Ishak menambahkan kalau jalannya tradisi mandi syafar nantinya itu akan dilanjutkan oleh masyarakat di beberapa lokasi yang ada.
“Pelaksanaan tradisi mandi syafar yang dilakukan di Balai Adat Melayu ini merupakan kegiatan pembuka dan selanjutnya masyarakat akan melaksanakan di berbagai tempat wisata, seperti di Pemandian Lubuk Papan, Air Terjun Resun, Pantai Mempanak, Pantai Pasir Panjang, dan lain-lainnya. Ada juga yang melakukan mandinya, di rumah saja,” tambah Ishak.
Tidak hanya sebatas mandi saja, prosesi adat tersebut juga akan diramaikan dengan konvoi kendaraan yang akan mengelilingi ibukota Kabupaten Lingga itu.
“Tradisi Mandi Syafar akan diawali dengan pawai budaya dengan berkendaraan dan akan diikuti anak-anak yang akan dimandikan. Pelepasan pawai akan dilakukan di Masjid Jami’ Sultan Lingga, kemudian akan dilanjutkan dengan pawai budaya mengelilingi Kota Daik menuju Perkampungan Damnah. Ketika sampai di pintu gerbang masuk Perkampungan Damnah, dilanjutkan dengan pawai budaya berjalan kaki menuju Balai Adat Melayu,” kata M. Ishak.
Jalannya mandi Syafar nantinya juga akan disaksikan oleh tamu dari mancanegara. M. Ishak juga mengatakan kalau beberapa orang dari mereka sudah ada yang memesan kamar penginapan di Daik.
“Pembukaan tradisi mandi Syafar tahun ini, selain akan dihadiri para jemputan dan masyarakat Kabupaten Lingga, juga akan dihadiri para tamu dari luar daerah dan luar negeri. Kita memang telah berkoordinasi dengan Dinas Parawisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Lingga agar kegiatan ini dapat dijadikan sebagai salah satu objek wisata budaya Kabupaten Lingga dan perlu dipromosikan . Insya Allah, menurut informasi dari Drs. Raja Fahrurrazi, Kadis Pariwisata, beberapa tamu dari Singapura dan Malaysia akan hadir, bahkan di antaranya ada yang sudah memesan kamar penginapan di Daik,” terang Kadis Kebudayaan Kabupaten Lingga ini. (Im).

banner 325x300
Baca juga :   Junaidi Adjam mau pindahkan Kantor LH ke Dabo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *