Selingga.com (31/01) Dabo. Awal tahun pada Januari 2023 ini ditemukan sebanyak 5 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Lingga. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Lingga, Wirawan Trisna Putra kepada pihak media pada Selasa (31/01) tadi di Dabo Singkep mengatakan kalau 5 kasus Denam Berdarah Dengue (DBD) tersebut terdapat di 3 kecamatan yang ada di Kabupaten Lingga.
“Ada 5 kasus di Januari, 1 wilayah Kecamatan Bakung Serumpun, 1 Kecamatan Temiang Pesisir, dan 3 Kecamatan Singkep,” kata Wirawan.
Wirawan juga menambahkan kalau dari 3 kasus yang terjadi di wilayah Kecamatan Singkep itu lebih banyak terjadi di wilayah Puskesmas Dabo Lama, yakni ditemukan di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Singkep.
Terkait hal tersebut, Tim Surveilans dan P2P Puskesmas Dabo Lama telah melakukan verifikasi rumor kasus DBD itu. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di sekitar lingkungan yang berjarak 100-200 meter, dari penemuan kasus DBD. Selain itu fogging juga telah dilakukan di daerah sekitar penemuan di area tersebut.
“Dikarenakan di daerah tersebut ditemukan lebih dari 1 penderita dan ditemukan jentik lebih dari 5% dari rumah yang diperiksa,” kata Wirawan.
Wirawan menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap genangan air yang beresiko menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.
“Lakukan pemberantasan nyamuk dengan cara 3M plus (Menguras, Mengubur, Menutup) tempat yang berpotensi dalam perkembangbiakan nyamuk,” kata Wirawan.
Sedangkan Kepala Desa Tanjung Harapan, Irwansyah, membenarkan wilayahnya muncul kasus DBD, tepatnya di lingkungan RT 01 RW 01 dusun 1 Desa Tanjung Harapan beberapa waktu lalu.
Irwansyah juga mengatakan kalau pihaknya bersama Puskesmas Dabo Lama telah melakukan pengecekan di lingkungan tersebut untuk melakukan tindak lanjut.
“Masih di temukan genangan air di beberapa tempat diakibatkan dari sampah atau penampungan air yang tidak memiliki tutup,” kata Irwansyah.
Warga kemudian di ajak untuk melakukan gotong royong bersama, guna untuk membersihkan lingkungan.
“Pencegahan itu kami upayakan sebelum dilakukan fogging oleh Dinas Kesehatan dan rapat koordinasi bersama RT RW, Dusun dan BPD,” kata Irwansyah. (Im).
