Selingga.com (29/07) Dabo. Semenjak berdiri pada tahun 2018 lalu, kini Sekolah Luar Biasa Negeri Lingga yang berada di Jalan Navigasi, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga telah terlihat banyak perubahannya. Dari segi jumlah peserta didiknya, pada tahun 2018 yang hanya berjumlah 3 orang itu, sampai tahun 2022 ini sudah berjumlah 39 orang. Jumlah tersebut terdiri dari jenjang SDLB ada sebanyak 29 orang, jenjang SMPLB sebanyak 8 orang, dan SMALB sebanyak 2 orang. Kepala SLB Negeri Lingga, Momon Kusmana, S.Ag., M.Pd. saat ditemui pada Kamis (28/07) tadi di SLB Negeri Lingga mengatakan kalau dari segi sarana dan prasarana yang ada saat ini, sangat berkembang jauh dari sebelumnya.
“Kami dari SLB Negeri Lingga, alhamdulillah sampai sejauh ini hingga tahun 2022 saya rasa perkembangannya cukup membanggakan. Karena dari sisi sarana dan prasarananya yang mulanya pada tahun 2018 kita hanya ada satu unit, alhamdulillah sekarang sudah ada penambahan beberapa fasilitas terkait dengan ruang kelas, ruang keterampilan, dan lainnya,” kata Momon Kusmana.
Bahkan Momon Kusmana menambahkan kalau untuk saat ini pihaknya juga mendapat penambahan beberapa ruang dari dana DAK.
“Bahkan pada tahun ini kita mendapatkan dana DAK yang cukup lumayan besar, yakni berupa pembangunan dua ruang kelas baru, kemudian ruang keterampilan, ruang perpustakaan, dan ruang TU. Tentunya ini sangat membantu kita untuk perkembangan SLB saat ini,” kata Momon Kusmana, tambahnya.
Ketika disinggung kendala yang ada, Momon Kusmana mengatakan kalau saat ini pihak SLB Negeri Lingga sangat membutuhkan keberadaan bus sekolah untuk para peserta didik mereka.
“Kalau mengenai kendala yang kami temui saat ini, sebetulnya terkait juga dengan perkembangan covid, terutama terhadap kehadiran siswa yang sejak adanya covid, sangat kurang. Salah satunya dikarenakan masalah transportasi. Ada satu atau dua anak yang harus mundur dari sekolah dikarenakan gara-gara transportasi. Kita sudah berusaha membujuk, memanggil untuk tetap masuk sekolah dengan memberikan kebijakan untuk anak-anak kita yang jauh, itu dalam 1 minggunya ada 1-2 hari untuk masuk sekolah dan selebihnya diberikan tugas di rumah,” kata Momon Kusmana.
Terkait hal tersebut, Kepala SLB Negeri Lingga ini berharap pihak Provinsi Kepri bisa merealisasikan keberadaan bus sekolah untuk kepentingan transportasi peserta didik mereka di sekolah yang dipimpinnya saat ini.
“Untuk itu saya berharap kepada Pemerintah Provinsi Kepri atau Dinas Pendidikan, mohonlah, terutama untuk pengadaan bus untuk anak sekolah karena ini sangat berkontribusi betul terhadap absensi dari anak-anak kita. Saya mohon betul kepada pihak pemerintah untuk lebih memperhatikan, terutama dari sisi bus sekolah untuk anak-anak kita di SLB Negeri Lingga,” kata Momon Kusmana. (Im).