Selingga.com (28/11) Tanjungpinang. “Madah”, album instrumental dari musisi asal Penyengat, Ryan Syahputra, sudah mulai dipasarkan secara digital di Peron Musik, Gawai. Sejauh ini, belum banyak album instrumental yang dilahirkan di Kota Tanjungpinang. Di era musik digital saat ini, kebanyakan musisi atau band lebih menyukai format lagu utuh dan memilih menggunggah di YouTube untuk bisa didengar dan diterima oleh masyarakat.
Ryan Syahputra dengan album “Madah” yang merupakan album instrumental gambus kedua miliknya, mencoba keluar dari era digital tersebut. Bagi Ryan, era digital tidak boleh mendikte semangat bermusiknya. Malah disahabati sebagai sebuah sarana berkarya.
“Judulnya, Madah. Sudah dipasarkan secara digital di peron musik di gawai. Sudah bisa didengar di Spotify atau Joox atau Deezer dan juga iTunes,” kata Ryan melalui rilis yang diterima Selingga.com, pada Kamis (28/11) tadi.
Di album Madah, Ryan menyajikan sembilan lagu instrumental dengan ragam tema. Meski instrumen utamanya adalah gambus, Ryan mengatakan kalau albumnya tidak lantas sebagai album instrumental musik daerah. Dalam albumnya ini, Ryan juga memanfaatkan bunyi-bunyi digital untuk menambah kaya nuansa komposisi lagunya.
“Saya menawarkan ke pendengar sesuatu yang lain dari gambus, semoga bisa diterima dengan baik,” harapnya,” kata Ryan.
Ryan juga menambahkan, meski sudah dirilis secara resmi di kanal-kanal digital, album ini tetap akan diluncurkan secara seremonial. Hajatan tersebut nantinya akan diprakarsai secara mandiri oleh kawan-kawan dekat Ryan yang merasa album ini tetap perlu dirayakan bersama.
“Saya dan teman-teman ingin menemani Ryan mengantar lagu ini secara langsung kepada para pendengar di Tanjungpinang,” kata Fatih Muftih, inisiator peluncuran album Madah.
Fatih juga mengatakan kalau dalam peluncuran album nantinya, tidak hanya menampilkan Ryan saja, tetapi ada juga tampilan seni lainnya dan diskusi.
“Terhibur dan tercerdaskan, begitu kami mengonsep acaranya. Peluncuran album Madah akan dilaksanakan pada Sabtu (30/11) malam mendatang di area Laman Boenda Tepi Laut Tanjungpinang. Tidak perlu undangan khusus. Siapa pun boleh datang. Siapa pun boleh bergabung, tanpa terkecuali. Mari datang dan ikut merayakan album kedua musisi Tanjungpinang ini. Kalau bukan kita, masa harus warga Pochinki,” kata Fatih Muftih sambil sedikit bergurau. (Im).