Selingga.com (28/05) Dabo. Naik setingkat dari tahun sebelumnya, tentu menjadi prestasi tersendiri bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga untuk nilai kelulusan Ujian Nasional (UN) pada tingkatan SMP/MTs. Hasil UN tersebut telahpun diumumkan dihadapan 40 orang kepala sekolah pada Selasa (28/05) tadi di Aula SMAN 1 Lingga.
“Pada tahun lalu kelulusan SMP/MTs Kabupaten Lingga berada diposisi peringkat ke 6 dari 7 Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau. Alhmdulillah pada tahun ini meningkat menjadi peringat ke 5 dari 7 Kab/Kota di Provinsi Kepulauan Riau dengan nilai rata-rata 47,85. Menyusul Batam diperingat pertama, Tanjungpinang dan Bintan, ” kata Kadis Pendidikan Lingga, Drs. Junaidi Adjam, melalui realease yang ada.
Drs. Junaidi juga menyampaikan kalau pada tahun ini, Ujian Nasional SMP/MTs di Kabupaten Lingga diikuti oleh 40 Sekolah penyelenggara UN dengan jumlah peserta UN nya sebanyak 1.584 siswa.
“Dimana 11 SMP/MTs menyelenggarakannya dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sementara 29 lainnya masih melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP),” kata Junaidi.
Namun Junaidi menegaskan bahwasannya dalam penentuan proses kelulusan peserta didik di setiap satuan pendidikan, sepenuhnya tetap menjadi keputusan otoritas pihak sekolah.
“Peringkat ke 5 yang kita peroleh tahun ini adalah hasil kalkulasi perolehan nilai Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA. Namun, untuk lulus atau tidaknya setiap peserta didik tersebut, tetap berdasarkan aturannya yaitu melalui hasil keputusan otoritas sekolahnya masing-masing,” kata Drs. Junaidi.
Untuk pengumuman di tingkat satuan pendidikan, Kadis Pendidikan ini mengatakan, kalau hal tersebut akan dilaksanakan di masing-masing sekolah.
“Pengumuman ditingkat satuan pendidikannya akan dilaksanakan Rabu (29/5) nanti, di sekolahnya masing-masing. Bagi sekolah yang berada di daerah Hinterland, nantinya akan diumumkan pukul 14.00 WIB. Sementara untuk wilayah Mindland diumukan pukul 16.00 WIB. Dalam hal ini kami juga menghimbau kepada pihak sekolah agar mencegah peserta didiknya melakukan aksi konvoi dan perayaan berlebihan yang dapat mengganggu ketertiban dan fasikitas umum,” tambah Junaidi.(Im).