Peletakan Batu Pertama Kampung Quran Pesisir, Pemkab Lingga Akan Bantu Gedung

Lingga47 Views
banner 468x60

Selingga.com (28/07) Singkep Pesisir. Pesantren Kampung Quran Pesisir sebagai tempat bagi para santri penghafal Alquran yang berada di Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga, nantinya akan didirikan bangunan gedung untuk menunjang proses belajar-mengajar di sana. Wakil Bupati Lingga, M. Nizar, usai melaksanakan peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung buat penghafal Alquran tersebut, pada Minggu (28/07), di Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga, mengatakan kalau pihak pemerintah hadir dan memberikan apresiasi kepada pihak pesantren dalam hal mendidik anak-anak di daerah tersebut untuk dijadikan sebagai penghafal Alquran. Jalannya kegiatan saat itu, sempat diwarnai turun hujan. Namun Wakil Bupati Lingga, M, Nizar, yang saat itu dipayungi oleh salah seorang warga Desa Kote, tetap meneruskan memberikan sambutannya.

“Hari ini, apa pun jabatan kita, siapa pun kita, harus dapat bermanfaat untuk orang ramai. Hari ini, umara dan ulama harus berdampingan, makanya dengan peletakan batu pertama untuk pendirian gedung penghafal Alquran di Singkep Pesisir, Desa Kote ini, saya mewakili pimpinan daerah, Bupati Kabupaten Lingga untuk menyampaikan bahwasanya kita memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Di tengah-tengah kesibukan kita mengejar dunia, tetapi masih ada masyarakat kita, orang kita yang memikirkan akhirat dengan merangkul atau mengajak anak-anak kita yang ada di Singkep Pesisir ini untuk menjadi penghafal Alquran, untuk mencintai Alquran,” kata M. Nizar kepada pihak media.

Wakil Bupati Lingga, M. Nizar, melakukan peletakan batu pertama

Terkait hal tersebut, M. Nizar mengatakan kalau pihak Pemkab Lingga membantu pembangunan satu unit gedung, nantinya yang akan dianggarkan melalui APBD-P.

“Untuk itu, tidak segan-segan, pemerintah daerah yang saya wakilkan hari ini, membantu satu gedung nantinya di APBD-P. Ini sebagai bukti konsisten kita untuk membangun dari infrastruktur, termasuk juga untuk akhlakul anak-anak kita,” kata M. Nizar.

Baca juga :   Dapat Penghargaan SPM, Lingga Dijadikan Percontohan BPJS Neyanan

Selain itu, Wakil Bupati Lingga ini juga menambahkan kalau
pihaknya juga berharap agar para santri nantinya bisa mendapatkan ijazah sebagai penghafal Alquran, guna untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan.

“Pemerintah daerah tidak tinggal diam, dalam proses perjalanan waktu nantinya, apa yang perlu kita berikan dukungan, kita akan lakukan nantinya di masa-masa yang akan datang. Kita juga berharap dari pihak yayasan, anak-anak kita nantinya tidak hanya sekadar menghafal Alquran, tetapi juga nantinya ada komunikasi dengan pihak pemerintah daerah atau tenaga pendidik ataupun Dinas Pendidikan, serta pemerintah pusat, supaya anak-anak ini nantinya bisa mendapatkan sertifikat atau ijazah sebagai penghafal 30 juz yang nantinya dengan adanya ijazah tersebut, bisa untuk melanjutkan kuliahnya nanti karena di tempat lain sudah melakukan seperti itu,” papar M. Nizar.

Sementara itu, Ketua Yayasan Khairul Ummah, ustadz Muhammad Najib, S. S.Pd.I. mengatakan kalau Kampung Quran berdiri sebagai salah satu wadah untuk membentengi kalau nantinya ada paham-paham yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

“Kampung Quran ini berdiri sekitar bulan Februari 2020. Kampung Quran ini berdiri, terinspirasi dari ketika kita melihat bahwa daerah pesisir ini, khususnya Desa Kote yang merupakan salah satu daerah yang masih steril dari pada paham yang berbeda-beda, di mana kita perlu untuk menjaga itu, maka Kampung Quran Pesisir ini merupakan salah satu wadah untuk bisa membentengi andaikata ada paham-paham yang tidak sesuai daripada tuntunan syariat Islam,” kata ustad Muhammad Najib.

Ustad Muhammad Najib menambahkan, kalau Kampung Quran yang baru berjalan sekitar 5 bulan lalu itu, sudah menghasilkan santrinya yang hafal 2 juz Alquran.

“Jumlah santri kita saat ini sudah ada 15 orang. Dari 15 orang itu, alhamdulillah, ada 1 orang santri yang sudah hafal Alquran sebanyak 2 juz, selebihnya hapal 1 juz, selama proses belajar sekitar 5 bulan tadi. Untuk tenaga pengajar di sini yang menangani Alquran ada 1 orang dan pada bidang lainnya ada 2 orang,” jelas Ustad Muhammad Najib.

Baca juga :   Hanya 2 Buah Sumur Untuk Penuhi Kebutuhan Air Di Pulau Lipan

Terhadap pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya, Ketua Yayasan Khairul Ummah ini mengatakan kalau bangunan tersebut nantinya bisa menampung sekitar 40 orang santri di dalamnya dan pihaknya akan sangat terbantu sekali dengan adanya pembangunan tersebut.

“Insya Allah, seputaran Singkep Pesisir, dengan adanya bantuan dari pihak pemerintah ini, akan sangat terbantu. Sementara ini, karena kita masih belum punya gedung, kita masih ditumpangkan di rumah milik orang tua dari ustad Cindra. Di sanalah santri kita belajar setiap harinya. Rencana bangunan yang akan dibangun nantinya 7×9 meter, bisa menampung sekitar 30-40 orang anak. Selain untuk belajar, juga bisa sebagai aula atau untuk tempat sholat,” papar ustad Muhammad Najib.

Ketua Yayasan Khairul Ummah, ustadz Muhammad Najib, S. S.Pd.I.

Terakhir, ustad Muhammad Najib berharap ke depannya, Kampung Quran Pesisir tersebut bisa terus berkembang.

“Harapan kami ke depannya, tentunya kita ingin Kampung Quran ini terus berkembang bersama masyarakat yang ada dan juga dengan pemerintah,” kata ustad Muhammad Najib. (Im).

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *